BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah hari Kamis (13/6/2013) merebut posisi utama militer Assad di provinsi tengah Hama, yang terletak di jalan yang menghubungkan Damaskus ke Aleppo di utara, para aktivis mengatakan Kamis.
Militer menanggapinya dengan mengerahkan kekuatan secara massal untuk mencoba merebut kembali posisi di Morek tersebut dan mulai membombardir wilayah itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menambahkan.
"Pejuang oposisi Suriah mengambil alih posisi militer pemerintah yang terletak di tepi utara desa Morek di utara provinsi Hama, merebut amunisi dan senjata dari militer setelah bentrokan sengit," kata observatorium yang berbasis di Inggris.
Kelompok itu mengatakan enam tentara tewas.
Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan posisi itu strategis dan penting karena terletak di jalan utama yang menghubungkan ibukota ke Aleppo, yang sebagian besar wilayahnya dikuasai pejuang oposisi.
Jalan tersebut merupakan rute pasokan utama militer ke Aleppo dan Khan Sheykhoun di provinsi barat laut Idlib. Wilayah ini juga mengarah ke Maaret al-Noman, dimana tentara rezim Assad telah berusaha untuk mengambil kembali dari tangan pejuang oposisi sejak direbut pada bulan Oktober lalu.
..Pejuang oposisi Suriah mengambil alih posisi militer pemerintah yang terletak di tepi utara desa Morek di utara provinsi Hama, merebut amunisi dan senjata dari militer setelah bentrokan sengit..
Pengambil alihan posisi Morek terjadi beberapa hari setelah media yang pro-rezim mengumumkan kampanye selanjutnya dari militer Suriah dan sekutu-sekutunya untuk merebut kembali Aleppo dari tangan pejuang oposisi.
Sementara itu, Observatorium juga melaporkan bombardir di Qaboun pinggiran timur laut dari Damaskus saat fajar, serta bentrokan sengit di tepi Barzeh di utara ibukota.
Pertempuran telah berkecamuk selama berpekan-pekan di Barzeh, yang sebagian besar berada di bawah kendali pejuang oposisi.
Setidaknya 90 orang tewas di seluruh Suriah pada Rabu.
PBB mengatakan pada hari Kamis bahwa lebih dari 93.000 orang - di antaranya 6.500 anak - telah tewas dalam hampir 27 bulan konflik Suriah.
Observatorium, yang laporannya bergantung pada jaringan luas aktivis, dokter dan pengacara, menempatkan angka 94.000 korban jiwa dalam konflik yang dimulai dari protes damai menentang kekuasaan lama keluarga Bashar Al-Assad dan berubah menjadi perang saudara menyusul penanganan sangat brutal rezim Bamaskus terhadap demonstran. (an/tds)