Kamis 5 Jamadilakhir 1436 / 26 Maret 2015 11:46
amerika |
PESAWAT tempur pasukan koalisi pimpinan AS meluncurkan serangan udara pertama terhadap ISIS di Tikrit pada Rabu (25/3/2015). Serangan ini dilancarkan AS untuk membantu pasukan gabungan pemerintah Irak dan milisi Syiah.
Keputusan untuk memberikan dukungan udara untuk pertempuran Tikrit ini menarik Amerika Serikat ke dalam kisruh peperangan yang melibatkan begitu banyak pihak. Hal ini dinilai berisiko membuka bab baru dalam konflik umat Islam dengan Syiah Irak.
Turunnya pasukan koalisi di pertempuran Tikrit muncul setelah pebajat Baghdad mengatakan mereka memerlukan bantuan koalisi untuk merebut sepernuhnya kota Tikrit—kota kelahiran mendiang Saddam Husein—dari ISIS, setelah upaya dari pasukan gabungan Irak terhenti selama hampir dua pekan.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan pasukan Irak akan menang dengan dukungan negara-negara dan koalisi internasional, termasuk dukungan dari senjata, pelatihan dan dukungan udara.
“Kami telah membuka halaman terakhir dari operasi,” kata Abadi di televisi negara seperti dilansir CNN.
Reuters pertama kali melaporkan masuknya koalisi pimpinan AS ke dalam pertempuran Tikrit setelah diungkapkan oleh presiden Irak dalam sebuah wawancara dan kemudian dikonfirmasi oleh seorang pejabat AS.
Seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pesawat tempur Amerika dan pesawat dari negara-negara sekutu menggempur belasan target di Tikrit.
“Serangan ini dimaksudkan untuk menghancurkan benteng ISIS dengan presisi, sehingga menyelamatkan nyawa warga Irak yang tak berdosa dan meminimalisir kerusakan infrastruktur,” kata Letjend James Terry, komandan senior dari pasukan koalisi pimpinan AS.
Dengan masuknya pasukan koalisi, pertempuran di Tikrit dimulai kembali.
“Operasi militer Tikrit dimulai sekitar pukul 21.00 waktu setempat dengan memborbardir posisi ISIS dengan artileri, mortir dan roket Katyusha,” kata anggota dewan provinsi Irak, Hadi al-Khazraji.
Lebih dari 20 ribu tentara dan kelompok-kelompok paramiliter Syiah telah mengambil bagian dalam serangan Tikrit bersama pasukan pemerintah Irak.
Jika pasukan gabungan Irak ini berhasil merebut Tikrit sepenuhnya, maka itu akan menajdi momentum bagi Irak untuk melanjutkan pergerakan mereka merebut lagi kota terbesar di Irak Utara, Mosul. [rn/Islampos]