Washington, 27/4/2013 (voa-islam.com), Presiden Amerika Serikat Barack Obama, menegaskan bahwa Presiden Bashar al-Assad, menggunakan senjata kimia dalam perang melawan para pejuang oposisi Suriah.
Hal itu, juga dibenarkan oleh Menteri Pertahanan, Chuck Hagel Menteri Pertahanan, bahwa komunita intelijen memiliki bukti yang kuat digunakannya senjata kimia Kamis.
Presiden Barack Obama, mengatakan Presiden Bashar al-Assad melanggar "garis merah" yang dapat memicu keterlibatan Amerika Serikat dalam perang di wilayah itu, tegasnya.
"Kita perlu semua fakta. Kita perlu semua informasi," katanya."Apa yang saya kemukakan kepada anda adalah fakta yang bersumber dari komunitas intelijen. Seperti yang saya juga mengatakan, mereka masih menilai, dan mereka masih melihat apa yang terjadi, siapa yang bertanggung jawab dan spesifikasi lain yang kita butuhkan ", tambah Obama.
Menteri Pertahanan Chuck Hegel yang mengirim surat kepada anggota parlemen sebelum pengumuman, Gedung Putih bahwa analis intelijen telah menyimpulkan "dengan keyakinan bahwa rezim Suriah telah menggunakan senjata kimia di Suriah, khususnya kimia agen sarin", ungkapnya.
Hegel dalam suratnya mengatakan, "kami percaya bahwa setiap penggunaan senjata kimia di Suriah berasal dengan rezim Assad", ungkapnya.Pemerintah Suriah telah memerangi pemberontakan selama lebih dari dua tahun, membawa kecaman internasional terhadap rezim dan permohonan untuk bantuan internasional yang lebih besar. PBB memperkirakan bahwa lebih 200.000 orang telah tewas sejak konflik berlangsung di Suriah.
"Jelas ini sudah 'garis merah", dan tindakan harus diambil untuk mencegah penggunaan skala besar," kata Senator Dianne Feinstein, Demokrat dari California. "Suriah memiliki kemampuan membunuh puluhan ribu penduduk dengan senjata kimianya. Dunia harus bekerjasama mencegah pembunuhan massal di Suriah dengan senjata kimia", tambahnya.
"Presiden Amerika Serikat mengatakan bahwa jika Bashar Assad menggunakan senjata kimia itu akan mengubah percaturan politik, dan itu akan melanggar garis merah," kata Senator Arizona. "Saya pikir itu cukup jelas bahwa garis merah telah dilanggar", tukasnya.
Kemudian, Senator McCain mengatakan penggunaan senjata kimia itu hanya masalah waktu dan Amerika Serikat "harus mengintervensi milter, dan menghentikan pembunuhan yang dilakukan oleh Bashar al-Assad", ujarnya.Jake Tapper, "Mengapa, senjata kimia menjadi garis merah, ketika Bashar al Assad sudah menyembelih, membantai, memperkosa dan menyiksa, rakyatnya sendiri?".
Kekuatan Hisbullah di Suriah
Ribuan kekuatan Hisbullah yang didukung pasukan elite Suriah, dan dengan menggunakan senjata kimia, dan senjata beratnya lainnya, mengakibatkan kekalahan para pejuang Suriah, dan daerah-daerah yang dikuasai oleh para pejuang, satu demi satu jatuh ke tangan pasukan Suriah.
Situasi ini sangat mengkawatirkan kondisi yang terjadi di Suriah. Di mana dengan kekalahan pasukan pejuang Suriah, dilanjutkan dengan pembantaian terhadap penduduk sipil. Dalam satu hari di Qusayr, ratusan orang dibantai oleh milisi Hesbullah yang didukung oleh pasukan elite Suriah. Ini sebuah tragedi, yang sangat luar biasa.
Sementara itu, negara-negara Arab belum bertindak dengan cepat menyelamatkan rakyat Suriah, dan membiarkan mereka dalam malapteka, dan dibantai oleh rezim Syiah Alawiyyin, yang didukung oleh milisi Hesbullah. af/hh