Saturday, 24 January 2015

Saudi Larang Adopsi Anak-anak Suriah


Sabtu 3 Rabiulakhir 1436 / 24 Januari 2015 17:00
anak suriah
KEMENTRIAN Sosial Saudi secara resmi telah melarang semua keluarga Saudi untuk mengadopsi anak-anak dari negeri lain, utamanya dari Suriah.
“Kementrian tidak mendukung anak-anak yang kehilangan orang tua mereka di daerah konflik, seperti di Suriah dan Iraq. Ada organisasi kemanusiaan global yang menangani kasus ini,” kata Latifah Al-Tamimi, Direktur Pengawasan Sosial, seperti dilansir oleh Arab News, Sabtu (24/1/2015).
Namun, Kementrian Sosial mendukung anak-anak hasil pernikahan antara perempuan asing dan laki-laki Arab Saudi. Mereka memberikan hak penuh kepada anak-anak ini sebagai warga negara Saudi.
Saudi sendiri memberikan tunjangan kepada anak yatim, namun harus hidup mandiri ketika mereka berusia 18.
Abdullah Makki, profesor ilmu pengetahuan Islam bekas di Um Universitas Ummul Qura, Arab News mengatakan bahwa Islam tidak melarang adopsi tetapi tidak mengubah nama-nama keluarga anak yatim. “Islam mendorong Muslim untuk memelihara anak yatim sehingga mereka dibesarkan dalam lingkungan keluarga,” kata Makki. [sa/islampos]

Serangan Udara Rezim Assad Tewaskan 35 Warga Sipil Usai Shalat Jumat


Sabtu 3 Rabiulakhir 1436 / 24 Januari 2015 06:22
syrian-operations
SETIDAKNYA 35 warga sipil tewas Jumat kemarin (23/1/2015) dalam serangan udara rezim di Damaskus, menurut pernyataan yang dibuat oleh kelompok oposisi.
Angkatan udara rezim Suriah menyerang warga sipil setelah shalat Jumat di desa Hamoriya yang terletak di pedesaan Damaskus, lapor Komite Koordinasi Lokal Suriah dan dikutip oleh Worldbulletin.
“Tim medis mengumpulkan bagian-bagian mayat yang berceceran dan ambulans membawa korban terluka ke rumah sakit. Banyak rumah hancur dalam serangan itu dan beberapa warga lainnya terbakar,” kata Mahir Hamouri seorang aktivis lokal.
Pasukan udara rezim Suriah membom desa Ghouta timur dekat Damaskus, Hamouri menambahkan.
Perang di Suriah telah mengakibatkan kematian 350.000 orang dan menelantarkan hampir setengah dari populasi negara itu.[fq/islampos]