Tuesday, 1 November 2016

JAYSH AL ISLAM HADANG PASUKAN ASSAD DI PINGGIR DAMASKUS, TEWASKAN PULUHAN SERDADU


1 November 2016
Jaysh al Islam Hadang Pasukan Assad di Pinggir Damaskus, Tewaskan Puluhan Serdadu

DAMASKUS (Jurnalislam.com) – Jaysh al Islam pada Senin pagi menggagalkan upaya pasukan al-Assad yang mencoba maju ke posisi oposisi yang terletak di speedway internasional Damaskus-Homs, menewaskan dan melukai barisan Assad, ElDorar AlShamia melaporkan, Senin (31/10/2016).
Kantor Media Jaysh al Islam melaporkan bahwa pejuangnya membunuh sedikitnya sepuluh pasukan rezim Assad, dan melukai beberapa orang lainnya.
Pertempuran sengit masih berlangsung di pinggiran daerah “Tal Kerdi” di Timur Ghouta saat faksi mujahidin berusaha untuk mendapatkan kembali kontrol wilayah itu setelah pasukan Nushairiyah Assad sempat merampasnya pada hari Ahad.
Serangan militer yang dilakukan oleh pasukan Assad dan milisi Syiah pendukungnya terjadi selama beberapa bulan terakhir di Timur Ghouta, yang menyebabkan hilangnya beberapa daerah.

MUJAHIDIN SURIAH KUASAI PINTU MASUK BARAT ALEPPO DAN REBUT MARKAS ASSAD DI HAMDANIYA


1 November 2016
Mujahidin Suriah Kuasai Pintu Masuk Barat Aleppo dan Rebut Markas Assad di Hamdaniya

 Mujahidin Suriah Kuasai Pintu Masuk Barat Aleppo dan Rebut Markas Assad di Hamdaniya
ALEPPO (Jurnalislam.com) – Faksi Jihad dan pejuang oposisi Suriah telah membuat kemajuan dalam operasi yang sedang berlangsung untuk mematahkan pengepungan rezim Nushairiyah Assad yang diberlakukan pada kota utara Aleppo, Anadolu Agency melaporkan Senin (31/10/2016).

Para mujahidin dan pejuang oposisi telah menguasai pinggiran wilayah Assad di pintu masuk barat Aleppo dan menduduki bangunan di distrik al-Hamdaniya, menjadi berada dalam 3 kilometer dari pusat kota Aleppo, menurut sumber-sumber lokal.

Koalisi mujahidin Suriah kini berada beberapa ratus meter dari akademi militer, kubu pasukan Assad  dan milisi Syiah sekutu rezim di Aleppo Barat.

“Operasi kami bertujuan untuk memecahkan pengepungan pada Aleppo dan pasukan kita berusaha masuk lingkungan yang diperintah rezim di kota,” kata komandan oposisi Ammar Saqar kepada Anadolu Agency.

Dia mengatakan pasukan oposisi telah menduduki benteng pasukan rezim di Aleppo Barat pada hari pertama operasi, yang dimulai pada hari Jumat.

“Cuaca buruk menghambat pemboman udara pasukan kita oleh rezim Suriah,” katanya.

Saqar mengatakan pasukan oposisi telah mengambil “tindakan pencegahan” untuk mengurangi dampak dari serangan udara rezim.

Dia mengatakan bahwa mujahidin Suriah telah “berjuang melawan kekuatan super seperti Rusia dan Iran serta milisi sektarian yang datang dari seluruh dunia”.

Baraa al-Shami, juru bicara Front al-Sham, mengatakan bahwa tahap pertama operasi militer telah mencapai tujuannya.

“Kami telah memecah garis pertahanan pertama rezim Suriah dan sekutu milisi,” katanya.

“Tahap kedua operasi akan segera dimulai,” katanya, menolak memberikan rincian.

Suriah telah terkunci dalam perang global sejak awal 2011, ketika rezim Syiah Bashar Assad menumpas protes unjuk rasa – yang meletus sebagai bagian dari “Gerakan Arab Spring” – dengan keganasan militer tak terduga.

Sejak itu, lebih dari 450.000 orang telah tewas dan lebih dari 10 juta lainnya menjadi pengungsi di seluruh negara yang dilanda perang, menurut PBB

Turki-Rusia menandatangani perjanjian penting tentang Suriah


 
Rusia dan Turki meraih kesepakatan penting pada peta baru di Suriah tentang koridor teror PYD yang didukung AS di perbatasan utara Suriah yang dilanda perang.
Sumber tingkat tinggi pemerintah mengatakan kepada harian Yeni Şafak bahwa peta baru akan disepakati termasuk mengenai propinsi Aleppo, Idlib, Latakia, Raqqa, Al-Hasakah dan Deyr ez-Zor.
Inti dari kesepakatan kabarnya akan memungkinkan pasukan oposisi yang didukung Turki untuk masuk Aleppo dan pasukan Assad akan menarik diri dari wilayah tersebut. Struktur demografi sebelum perang akan diambil sebagai dasar proyek ini.
Turki dan Rusia sepakat tidak akan menerima koridor teror PYD / PKK di Suriah utara yang bertujuan untuk memasukkan al-Hasakah, Tal Abyad, Ayn al Arab, Jarabulus, Al Rai, Azez, Marea dan Afrin dalam wilayah mereka dengan nama ‘federasi’, ‘canton ‘atau ‘daerah otonom ‘.
Rusia sepakat mendukung Turki melawan kelompok teroris PYD / PKK di bawah operasi militer Euphrates Shield, menurut kesepakatan baru. Daerah ini akan diserahkan kepada unsur-unsur lokal dan majelis lokal setelah dibebaskan dari kelompok teror.
Operation Euphrates Shield (OES), kampanye militer FSA yang didukung militer Angkatan Darat Turki sebagai kontra terorisme di Suriah utara, diluncurkan pada 24 Agustus untuk membersihkan kota perbatasan dari kelompok teror Daesh dan PYD.
Sekitar 1.300 kilometer daerah persegi telah dibersihkan dan keamanan telah dibentuk di wilayah tersebut. Ribuan warga Suriah kembali ke rumah mereka dari Turki.
Pasukan FSA telah mencapai pinggiran Aleppo yang terkepung dan maju ke arah kota al-Bab, kubu Daesh di timur laut Aleppo.
resized_e0280-18181a67manbijj

resized_e0280-18181a67manbijj
Presiden Erdogan mengatakan pekan lalu bahwa OES akan maju ke selatan dan akan membersihkan daerah tersebut dari teroris dengan total wilayah seluas 5.000 km persegi.
Serangan besar-besaran baru-baru ini dari kelompok oposisi di Aleppo Barat berusaha mematahkan pengepungan rezim selama sebulan juga dianggap sebagai bagian dari perjanjian ini.
Rusia menghentikan serangan udara di Aleppo
Meskipun mengalami kerugian berat pasukan rezim di Aleppo Barat, Rusia mengesampingkan melakukan dukungan udara untuk pasukan Assad di kota tersebut.
Juru Bicara Departemen Pertahanan Rusia, Igor Konshenkov mengatakan akhir pekan ini bahwa pesawat Rusia tidak meluncurkan operasi tunggal di kota Aleppo dalam 13 hari terakhir.
Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menolak permintaan Kementerian Pertahanan untuk melanjutkan serangan udara di Aleppo.
Sumber tersebut mengatakan bahwa rezim Assad akan mengkonsolidasikan kekuatannya di Latakia dan Tartous.
Sampai saat ini Rusia masih bersikeras bahwa wilayah Aleppo harus dibersihkan dari unsur Al-Nursa, yang mereka klaim sebagai kelompok teroris.
Sementara itu, Turki terus memperkuat posisinya di daerah dibebaskan di antara Azaz-Jarabulus. Banyak tank dan kendaraan lapis baja bersama dengan personil militer telah dikerahkan di garis perbatasan İslahiye di Gaziantep, pada hari Minggu.
Yeni Safak

Oposisi Suriah selangkah lagi membebaskan pengepungan di Aleppo


By Administrator -  November 1, 2016 1564
Share on Facebook Tweet on Twitter



Pejuang oposisi, di bawah kepemimpinan Jaish al-Fatah, mengatakan mereka sudah sangat dekat untuk benar-benar mematahkan blokade rezim di Aleppo

Oposisi moderat Suriah telah mengatakan bahwa mereka hanya satu langkah lagi untuk mematahkan blokade rezim atas daerah yang dikuasai oposisi di provinsi Aleppo Suriah. Pihak oposisi mengatakan bahwa pasukan rezim Bashar al-Assad akan menghadapi serangan tak terduga.

Para pejuang oposisi juga menyatakan tekad mereka untuk tidak mengakhiri operasi sebelum pasukan mencapai pusat Aleppo.
Dalam pertempuran, rezim Assad memaksa Jaysh al Fatah untuk menarik diri dari lingkungan apartemen 3000, sedangkan oposisi berhasil merebut desa minyan.
Sementara itu, bagian timur Aleppo dilaporkan telah jatuh ke dalam kehancuran setelah serangan udara rezim.

Operasi itu dimulai pada 28 Oktober di bawah kepemimpinan Jaysh al-Fatah dimana pejuang oposisi terus melanjutkan serangan ke pusat kota dari barat.
Aleppo adalah salah satu daerah penting yang telah menjadi ajang pertempuran sengit antara oposisi dan rezim Assad yang didukung Iran dan Rusia.
Daerah ini sangat signifikan karena lokasinya berada hanya 50 kilometer dari wilayah Turki. Lebih dari 250.000 warga sipil masih tinggal di Aleppo.

Yeni Safak

Serangan gas beracun


1 NOVEMBER 2016
Serangan gas beracun

Serangan gas beracun Gambar menunjukkan pakar senjata kimia PBB melawat mangsa serangan gas beracun yang sedang dirawat di Mouadamiya berhampiran Damsyik.
DAMSYIK - SYRIA. Sekurang-kurangnya 36 dilaporkan terjejas selepas kumpulan militan Daesh didakwa melancarkan serangan gas beracun di dua kawasan kejiranan di bandar barat laut Aleppo di Syria.

Kelmarin, agensi berita Sana melaporkan, kira-kira 35 mengalami sesak nafas selepas hujan peluru melanda kawasan kejiranan Dahiyet al-Assad dan Hamdaniyeh terletak 355 kilometer di utara Damsyik.

"Kesemua mangsa dihantar ke Hospital Universiti Aleppo dan Hospital al-Razi selepas menunjukkan simptom sukar bernafas, midriasis, kejang otot dan kebas tubuh badan," jelas laporan itu lagi.

Sementara itu, ketua Hospital Universiti Aleppo, Ibrahim Hadid memaklumkan mangsa terdiri daripada orang awam termasuk pejuang yang cedera selepas terhidu gas klorin yang dilancarkan Daesh.

Pada 16 September lalu, sekurang-kurangnya lapan termasuk lima orang awam mengalami kesukaran bernafas selepas Daesh melancarkan peluru mortar mengandungi gas beracun di Harbal dan Um Hosh di utara bandar bergolak itu.

Kira-kira sebulan sebelum itu, sekurang-kurangnya lima terkorban, manakala beberapa lagi terjejas selepas peluru berpandu diisi gas beracun dibedil ke kota lama Aleppo. - Press TV