Monday, 16 March 2015

Masya Allah, Para Dokter Turki Sumbangkan Gaji untuk Dokter-dokter di Suriah

https://www.islampos.com/masya-allah-para-dokter-turki-sumbangkan-gaji-untuk-dokter-dokter-di-suriah-170079/

Yeryüzü Doktorları Suriye'ye yardım gönderiyor
SEJUMLAH dokter Turki yang terkumpul dalam Ikatan Dokter Istanbul menyatakan bahwa mereka menyumbangkan gaji mereka kepada para dokter yang ada di Suriah.

Bahkan organisasi ini sudah mengumpulkan 6 juta Liras Turki, atau sekitar $ 2.2 juta sebagai bentuk kepedulian mereka. Demikian dilansir olehworldbulletin.net, Sabtu (14/03/15).
“Pada 14 Maret, bertepatan dengan Hari Dokter Sedunia, kami sudah berkumpul di sini untuk berbagi upah kami dengan dokter Suriah, yang terus bekerja di sana secara sukarela, tanpa imbalan,” ujar Kerem Kinik, ketua Ikatan Dokter Istanbul.
Dalam 4 tahun terakhir, dari jumlah 36 ribu dokter yang ada di Suriah, kini hanya tersisa sekitar 5.000. Selama kurun waktu tersebut, pemerintah Suriah sudah menghabisi sekitar 120.000 orang Sunni.
Para dokter di Turki sendiri sudah menggaungkan kampanye “Suriah Membutuhkan Dokter” dan mempunyai program mengirimkan 1.000 orang dokter ke Suriah selama satu tahun ini.
“Kami ingin mengumpulkan uang ini secepat mungkin dan memberikannya kepada mereka secara langsung dengan pergi ke rumah sakit tempat mereka bekerja,” kata Kinik lagi. Dia menyatakan bahwa sumbangan itu merupakan kesempatan bagi mereka untuk memberi dukungan keuangan dan mengumumkan kepahlawanan para dokter di Suriah kepada dunia. [maya/islampos]

Ratusan Warga Suriah Demo Anti Assad di Washington DC

https://www.islampos.com/ratusan-warga-suriah-demo-anti-assad-di-washington-dc-170097/

dc
RATUSAN warga Suriah anti Assad berkumpul di ibukota AS, Washington DC, Ahad kemarin (15/3/2015) dan bersumpah untuk melawan rezim Assad hingga Suriah dibebaskan, lapor Anadolu Agency.

“Angkat suara Anda untuk membangunkan Obama,” teriak Hamid Imam, aktivis Suriah dari New Jersey, di tengah kerumunan massa  yang berdemo di depan Gedung Putih.
Selain slogan-slogan anti Assad, massa juga memprotes kelompok ISIS yang beroperasi di Suriah dan Irak.
“Daesh dan Assad adalah sama, dan satu-satunya perbedaan adalah nama,” teriak massa.
Konflik Suriah memasuki tahun kelima, dengan lebih dari 220.000 orang tewas dan 3,5 juta pengungsi menurut hitungan PBB terbaru. UNICEF mengatakan kehidupan 14 juta anak-anak telah hancur akibat konflik.
“Kibarkan bendera anda,” teriak Mariam Abou Ghazaleh, seorang penyair Suriah-Amerika, yang merupakan salah satu dari pemimpin demonstran. “Jangan malu untuk mengibarkan bendera, yaitu bendera kebebasan kita, dan itu akan menjadi gelombang di Suriah,” dia mengatakan.
Sejak konflik dimulai di kampung halaman mereka, warga Amerika Suriah berkumpul di tempat yang sama setiap tahunnya untuk memastikan “Dunia tidak akan lupa bahwa Suriah Masih ada.”
“Kita harus bekerja sama,” kata Imam Damaskus Moaz al-Khatib, yang juga mantan presiden Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi.
“Kita harus bersatu, dan jangan lupa: kebebasan adalah sesuatu yang harus Anda ambil, bukan diberikan.”
“Yang saya inginkan adalah sebuah negara, bebas dari rasa takut, dan perang,” kata Mariam al-Hafiz, seorang warga Suriah berusia 21 tahun yang pindah ke AS setelah konflik dimulai.
“Saya ingin kembali ke negara saya, dan melanjutkan hidup saya, saya ingin berada di tanah di mana saya dilahirkan.”
“Masyarakat dunia terjebak antara diktator dan kelompok haus darah Daesh,” katanya. “Dan hal yang menyedihkan adalah, masyarakat internasional telah melupakan rakyat Suriah.”[fq/islampos]