SURIAH (KabarDuniaIslam) - Kelompok jihadis terkuat dan paling berpengaruh di Suriah, Jabhat al Nusrah telah membantah bahwa mas’ul atau pimpinannya, Syaikh Abu Muhammad al Jawlani terluka dalam sebuah pertempuran di dekat ibukota Suriah, Damaskus.
"Saudara-saudaraku, mohon dicatat bahwa apa yang dilaporkan oleh beberapa saluran media tentang terlukanya Syaikh al Jawlani di Damaskus tidaklah benar, Alhamdulillah," terang salah seorang komandan al Nusrah, al Ghareeb al Muhajir al Qahtani, dilansir dari situs middle-east online.
Ia juga menuduh rezim Suriah telah berbohong tentang kematian pejuang lain di wilayah Suriah bagian tengah.
"Jika pemimpin kami terluka atau terbunuh, ketahuilah jihad akan terus berlanjut hingga hari kiamat, tapi kami harus menunjukkan bahwa berita tentang cederanya Shyaikh Jawlani tidaklah benar," tambahnya.
Syaikh al Jawlani –hafidzohullah- dilaporkan terluka oleh pengawas Syrian Observatory for Human Rights (Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia), yang mengatakan ia terluka dalam sebuah pertempuran di provinsi selatan Damaskus.
Kelompok HAM yang berbasis di Inggris, dan bergantung pada jaringan aktivis, pengacara dan dokter di dalam wilayah Suriah itu dalam informasinya hanya mengatakan bahwa Syaikh al Jawlani terluka di bagian kaki.
Jabhat al Nusrah, salah satu kelompok mujahidin yang berusaha untuk mendirikan negara Islam di Suriah, adalah salah satu organisasi yang paling menonjol dalam Jihad Suriah.
Mereka terkenal dengan aksi-aksi pertempuran mati syahid, tapi di sisi lain hal itu mampu meraih kekaguman dari gerilyawan lainnya karena reputasinya sebagai kekuatan tempur paling tangguh dalam melakukan serangan di berbagai front peperangan di seantero penjuru negeri.
(KabarDuniaIslam/ shoutussalam)
"Saudara-saudaraku, mohon dicatat bahwa apa yang dilaporkan oleh beberapa saluran media tentang terlukanya Syaikh al Jawlani di Damaskus tidaklah benar, Alhamdulillah," terang salah seorang komandan al Nusrah, al Ghareeb al Muhajir al Qahtani, dilansir dari situs middle-east online.
Ia juga menuduh rezim Suriah telah berbohong tentang kematian pejuang lain di wilayah Suriah bagian tengah.
"Jika pemimpin kami terluka atau terbunuh, ketahuilah jihad akan terus berlanjut hingga hari kiamat, tapi kami harus menunjukkan bahwa berita tentang cederanya Shyaikh Jawlani tidaklah benar," tambahnya.
Syaikh al Jawlani –hafidzohullah- dilaporkan terluka oleh pengawas Syrian Observatory for Human Rights (Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia), yang mengatakan ia terluka dalam sebuah pertempuran di provinsi selatan Damaskus.
Kelompok HAM yang berbasis di Inggris, dan bergantung pada jaringan aktivis, pengacara dan dokter di dalam wilayah Suriah itu dalam informasinya hanya mengatakan bahwa Syaikh al Jawlani terluka di bagian kaki.
Jabhat al Nusrah, salah satu kelompok mujahidin yang berusaha untuk mendirikan negara Islam di Suriah, adalah salah satu organisasi yang paling menonjol dalam Jihad Suriah.
Mereka terkenal dengan aksi-aksi pertempuran mati syahid, tapi di sisi lain hal itu mampu meraih kekaguman dari gerilyawan lainnya karena reputasinya sebagai kekuatan tempur paling tangguh dalam melakukan serangan di berbagai front peperangan di seantero penjuru negeri.
(KabarDuniaIslam/