Friday, 20 March 2015

Diblokade Rezim Syiah, Pengungsi Palestina Hidup 190 Hari Tanpa Air

https://www.islampos.com/diblokade-rezim-syiah-pengungsi-palestina-hidup-190-hari-tanpa-air-171037/

Pengungsi Palaestina di Kamp Yarmouk
Pengungsi Palaestina di Kamp Yarmouk
BLOKADE rezim Syiah di Suriah terhadap para pengungsi Palestina di Kamp Yarmouk telah memasuki hari ke-620. Akibatnya, rumah sakit dan klinik umum telah berhenti bekerja karena kekurangan tenaga dan pasokan medis.

Dikutip Middle East Monitor, Kelompok Aksi Palestina di Suriah mencatat, blokade rezim Basyar juga menyebabkan para pengungsi hidup tanpa air selama 190 hari dan tanpa listrik selama 700 hari.
Sejumlah pengungsi di Sayyida Zainab mengeluhkan kondisi hidup mereka yang sulit. Di antaranya; kekurangan pasokan makanan, bahan bakar, ketiadaan uang, dan pengangguran.
Kondisi ini memaksa sebagian pengungsi bergabung dengan komite yang berafiliasi dengan rezim Bashar.
Sementara itu, Asosiasi Penulis Palestina meluncurkan kampanye budaya untuk solidaritas pengungsi Palestina di Kamp Yarmouk dan Jalur Gaza.
Kampanye ini diluncurkan para penulis melalui jejaring sosial, pada Selasa lalu (18/3/2015) dan ini diakhiri dengan malam puisi di Rafah. [rn/Islampos]

Hari Ini Mujahidin Suriah Bersatu Bebaskan Jantung Kota Idlib

https://www.islampos.com/hari-ini-mujahidin-suriah-bersatu-bebaskan-jantung-kota-idlib-170835/

jabhah nushrah

KAMIS (19/3/2015), berbagai faksi Mujahidin seperti Jabhah Al-Nushrah, Ahrar Al-Syam, Jundul Aqsa dan lainnya memulai serangan ke jantung kota Idlib yang masih dikuasai rezim Syiah Nushairiyah dan milisi-milisi Syiah sekutu.
Kontributor Bumisyam, Shakirullah, melaporkan dari medan jihad Suriah, bahwa serangan diawali dengan tembakan mortir dan madfa’ “jahanam” ke pos-pos keamanan musuh. Sejumlah tentara musuh tewas. Belum diketahui jumlah korban dari pihak musuh, karena pertempuran baru dimulai hari ini.
Serangan ini bertujuan untuk memukur mundur kekuatan musuh dan merebut kota dari tangan rezim. Mujahidin memobilisasi seluruh kekuatan untuk mengambil alih kota Idlib dari kendali rezim Asad yang semakin zalim.
Dengan kampanye serangan udara besar-besaran saat ini, rezim Syiah Nushairiyah juga menyerang warga sipil dengan senjata kimia seperti yang terjadi di Sarmin, di provinsi Idlib, Senin (16/3) lalu.
“Dengan mengambil alih kota Idlib, secara simbolis akan mengokohkan posisi Mujahidin di provinsi Idlib dan akan melemahkan sisa-sisa kekuatan musuh yang masih berada di sana,” kata seorang pejuang Islam dari medan pertempuran.
“Doakan kami dalam pertempuran ini dan seluruh pertempuran di mana saja. Semoga Allah menolong para Mujahidin dan menghancurkan musuh-musuh, aamiin,” ujarnya. [shakirullah/Islampos]