Saturday, 6 April 2013

Kami akan Hancurkan Amerika dan Israel, Mujahidin Suriah Dukung Jabhat Al Nusrah Lawan Ancaman Teroris Amerika, Allahu Akbar..!!!


SYRIA (KabarDuniaIslam) - Teroris Amerika Serikat, yang adalah kaki tangan dan boneka zionis Yahudi, kebelakangan ini banyak membuat keributan dan ancaman melawan gerakan oposisi bersenjata Revolusi Syria melalui serangan pesawat tanpa awak (drone)-nya.
Menjawab hal itu, rakyat Syria berdiri dan mengatakan kepada teroris zionis dan teroris amerika untuk pergi dan berhenti turut campur urusan dalaman oposisi Syria dan menyatakan bahwa seluruh rakyat Syria berdiri menyokong Jabhat Al Nusrah.
Rakyat Syria juga menyambut gembira kemenangan dan menghargai pengorbanan mujahidin-mujahidin yang berusaha membebaskan Syria dari fasisme (pemerintahan yang nasionalisme yang otoriter dan diktator) yang telah bercokol di negara itu selama 50 tahun.
 Tidak terhitung banyaknya mujahidin dari jabhah al nusrah yang berjihad mengorbankan hidupnya sendiri dan menjadi syuhada selama Revolusi Syria.
 Sebaliknya, penjahat-penjahat sampah Washinton DC bahkan tidak pernah memberi satu plester atau segelas air pun kepada Tentara Pembebasan Syria (FSA) atau tentara lain di medan pertempuran. Pemerintah Teroris Amerika Serikat adalah sekelompok manusia penuh dusta yang hina yang terlibat dalam revolusi Syria hanya untuk memperpanjang konflik dan mempertahankan jalan buntu dan keberlangsungan kekerasan untuk memastikan bahwa Syria telah hancur secara keseluruhan saat tergulingnya thaghut kafir murtad Assad laknatullah.
Adalah kehancuran total Syria yang diinginkan teroris Amerika dan teroris zionis Yahudi untuk terus menduduki palestin lebih lanjut.
 LINK VIDEO PERNYATAAN MUJAHIDIN SYRIA MENDUKUNG JABHAH NUSRAH:
http://www.youtube.com/watch?v=TWhDe_csRGA

inilah yang terjadi di suriah, seorang anak yang di bantai oleh bajingan bajingan banci kafir syiah..!


sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=551958444848230
inilah yang terjadi di syria, seorang anak yang di bantai oleh bajingan bajingan banci kafir syiah..!

 nama anak ini adalah Loreen Katreeb berusia 2 tahun dari Idlib, Syria.
 siapa yang sebenarnya teroris? kenapa bajingan gedung putih di washington DC malah menyebut mujahidin jabhah al nusrah yang teroris..?
kok bukan pemerintah syria...?

karena obama, ahmadinejad, bashar assad, hizbullah
(baca: hizbul lata) dan kafir russia mempunyai musuh yang sama, yaitu ISLAM & MUJAHIDIN..!!!

Mujahidin Suriah lagi baca al quran.

Mujahidin Suriah dengan senjata sniper


Mujahidin Suriah dengan senjata sniper kaliber 12.7 mm berdaya jangkau 1,5 km. Mujahidin Suriah dengan Senjata sniper yang siap mengirim tentara2 pemerintah thaghut suriah ke Neraka..! Allahu Akbar..!!

Dua Tahun Revolusi Suriah, Mau Ke Mana?



Deraa, sebuah kota kecil, 125 km Selatan kota Damaskus. Pada hari itu, tanggal 15 Maret 2011, 15 anak belia, berumur sekitar 9-15 tahun menuliskan slogan anti rezim Bashar Assad di dinding sekolah mereka. Aparat keamanan pun sontak bertindak brutal, menangkap mereka. Tidak terima dengan penangkapan tersebut, para sesepuh Deera turun ke jalan, menuntut pembebasan ke 15 anak tersebut. Negoisasi berjalan alot, bahkan berujung gagal dan akhirnya memunculkan unjuk rasa anti rezim Bashar Assad.Siapa sangka, dari kejadian ini, Revolusi Suriah pecah dan hingga kini telah mencapai 2 tahun usianya. Siapa tak kenal rezim Bashar Assad. Rezim ini telah berkuasa dengan tangan besi, diktaktor dzolim turun temurun, sejak zaman Hafez Assad (1969), hingga kini di tangan Bashar Assad, 44 tahun sudah Suriah, salah satu negara yang masuk Bumi Syam, dikendalikan oleh sebuah rezim sesat ideologi gado-gadi, Nushairiyah, campuran beberapa keyakinan seperti Syi’ah, Hindu, dan aliran kebatinan. Syekh Abu Mush’ab As Suri, ulama sekaligus Mujahid asal Suriah menuliskan dalam bukunya, “Rezim Nushairiyah” menjelaskan bagaimana dinasti Al Assad ini menjadi imperium Alawiyyah Nushairiyah yang mengancam setiap detik nyawa Ahlus Sunnah wal Jama’ah di Bumi Syam. Menurut beliau, Hafidz Al Assad, adalah seorang sosialis progresif yang sadar tidak akan mampu untuk melawan maut, untuk kemudian mempersiapkan anaknya, Basil Al Assad, untuk menggantikan posisinya dalam kerajaan Alawiyyah Nushairiyah. Dalam menjalankan rencana busuknya itu, Hafidz dibantu oleh AS dan Yahudi, dan penguasa-penguasa Arab. Rencana sudah dijalankan sedemikian rupa, tapi Allah mencabut nyawa putra mahkota (Basil Al Assad) dengan sebuah kecelakaan lalu lintas. Assad akhirnya mengajukan putra keduanya, Bashar yang waktu itu masih berusia 34 tahun, dipaksa untuk melanjutkan estafet imperium Syi’ah Nushairiyah bercampur dengan ideologi sosialis komunis Partai Ba’ats, sehingga lengkaplah sudah kekejian dan kesesatan rezim Al Assad, berkuasa 44 tahun menindas rakyatnya, utamanya Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Jihad, Inti Tsunami Revolusi Suriah --------------------------------------- Saat ini adalah masanya revolusi. Sunnah tadaffu (konflik) antara al haq wal batil tidak dapat dibendung lagi di Bumi Syam yang diberkahi tersebut, yakni Suriah. Siapa sangka, corat coret anak-anak belia yang menyindir rezim kejam Bashar Al Assad telah memicu gelombang tsunami revolusi Suriah atau yang juga dikenal sebagai Musim Semi Negara-Negara Arab (Arab Springs) di Suriah, dan kini telah memasuki dua tahun. Dua tahun tentu bukan waktu yang singkat untuk sebuah revolusi yang hingga detik ini masih bergolak. Tidak seperti Tunisia, Mesir, dan Libya yang tsunami revolusinya telah berakhir, revolusi di Suriah masih terus berjalan dan hingga kini banyak pihak yang sangsi akan ke mana revolusi ini akan berakhir. Dua tahun sudah rezim Bashar Al Assad membantai rakyatnya sendiri dan menyengsarakan jutaan lainnya. Saat ini, sekitar 1 juta rakyat Suriah telah mengungsi ke luar negeri. Sementara itu, 5 sampai 10 juta mengungsi di dalam negeri, dan sebanyak 70.000 jiwa kaum Muslimin telah dibantai oleh rezim Syi’ah Nushairiyah ini. Apa yang terjadi di Suriah adalah sebuah Revolusi Islam, sebuah sunnah tadaffu (konflik) antara al haq versus al batil. Sebuah perjuangan suci rakyat Suriah, yang bermanhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah melawan rezim tiran penguasanya sendiri yang berideologi gado-gado, Nushairiyah. Revolusi Suriah adalah sebuah jihad fie sabilillah, perjuangan para Mujahidin yang ikhlas untuk khuruj (keluar) berperang di jalan Allah SWT., yang telah diwajibkan, untuk menggulingkan penguasa thoghut, rezim Bashar Al Assad, yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Revolusi Suriah adalah jihad kaum Muslimin Ahlus Sunnah wal Jama’ah melawan para pengkhianat Islam, pembantu perang salib modern, Syi’ah Nushairiyah. Revolusi Suriah adalah sebuah jihad melawan konspirasi salibis yahudi internasional, aliansi segitiga syi’ah internasional, meliputi Iran, Hizbul’latta’ di Libanon, dan syi’ah Nur Maliki di Irak, dan koalisi Partai Ba’ats sosialis komunis internasional. Apa Solusi Masa Depan Revolusi Suriah? --------------------------------------------- Kompleksitas dan banyaknya pihak yang berkepentingan di Suriah mengakibatkan hingga saat ini belum juga ada solusi untuk konflik Suriah, demikian para pengamat dan analis berkomentar. Setiap kali ada usulan solusi politik damai, maka selalu gagal. Bahkan para juru runding, baik dari PBB dan negara-negara besar, sampai frustasi dan tidak tahu lagi bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah Suriah. Menlu AS, Jhon Kerry, sebagai pihak yang paling khawatir terhadap konflik Suriah bahkan telah memberikan lampu hijau untuk menyuplai senjatake pihak oposisi moderat. Menurut Hussein Abdul Ghani, pengamat politik asal Suriah, dalam sebuah artikel di Al Hayat, Rabu (6/03) alasan AS menyuplai senjata ke pihak oposisi moderat adalah untuk : 1.Memperkuat milisi bersenjata moderat yang belakangan kalah pamor dengan kelompok radikal (Baca : Mujahidin) terutama Mujahidin dari Jabhah Nushroh 2.Meningkatkan daya tawar politik untuk menekan Damaskus dan Moskow, agar bisa terjadi transaksi politik yang sesuai dengan aspirasi pihak oposisi, yakni hengkangnya Bashar Al Assad. Tentu saja, ada udang di balik batu dalam setiap tawaran AS, karena AS tidak akan pernah memberikan bantuan apapun kecuali ada keinginan atau bergaining (tawar-menawar) politik di balik itu. As tidak akan pernah rela terhadap Revolusi Suriah, khususnya jika kemenangan jatuh ke tangan Mujahidin. Dengan demikian, tawaran suplai senjata dari AS hanya sekedar alat tekan politik untuk memenuhi kepentingan rahasia AS di Suriah, khususnya mempertahankan hegemoni dan kepentingan-kepentingan AS yang semakin hancur lebur. Diplomasi dan hegemoni AS terus saja merosot di Timur Tengah dan hal itu diakui oleh AS sendiri dan bisa dilihat dan dibaca oleh siapapun. Lawatan Jhon Kerry, Menlu AS ke Timteng, bahkan “turun”nya Obama ke Palestina dan Israel tidak mampu menutupi AS yang mulai kedodoran melawan gelombang tsunami Revolusi dahsyat yang terus mendera kawasan Timur Tengah, khususnya Suriah. Gelombang Revolusi telah berhasil menumgbangkan rezim-rezim diktaktor untuk kemudian melahirkan people power yang merasa berhak menentukan nasibnya sendiri. AS menghendaki, setelah revolusi maka rakyat akan menyelenggarakan pemilu yang demokratis (menurut mereka). Namun harapan AS kandas, karena pasca revolusi kondisi bukan aman malah berkembang menjadi anarkis, karena kebebasan yang kebablasan. Wilayah-wilayah yang sebelumnya dilanda revolusi menjadi wilayah yang “bebas” dan tak bertuan. Kondisi seperti ini menjadi kekhawatiran banyak pihak, khususnya mereka khawatir karena kondisi seperti ini (chaos) dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Mujahidin. Beberapa peristiwa dicatat oleh banyak kalangan telah membuktikan bahwa kondisi yang kacau dapat dimanfaatkan oleh kelompok ekstrimis atau teroris (Baca : Mujahidin), misalnya seperti yang terjadi di Libya pada 11 September 2012, tepatnya di Benghazi, dimana dubes AS untuk Libya, Christopher Stevens, tewas di kantornya sendiri. Juga di Tunisia, dimana tokoh oposisi nasional pada akhir Februari lalu tewas, yakni Chokri Belaid. Juga di Tunisia, gerakan dakwah dan jihad Anshor Shariah menjadi begitu solid, berkembang, dan menentukan, dimana mereka sering berkonsolidasi dan melakukan multaqod da’wiy (pertemuan para tokoh) untuk menggagas masa depan Tunisia yang lebih Islami. Di Mesir, revolusi yang terjadi dua kali itu dan melambungkan nama Tahrir Square, hingga saat ini masih belum seperti yang diharapkan, baik dari pihak AS dan sekutu-sekutunya, karena masih kacau, juga dari sisi Mujahidin tentunya. Perkembangan baiknya adalah munculnya konsolidasi dan persekutuan diantara para tokoh Tayyar Salafi Jihadi, di bawah satu wadah Anshar Sharia, yang mana mereka selalu aktif memantau dan mempersiapkan revolusi Islam yang lebih tepat sasaran dan tujuan, yakni penegakan syariat Islam secara sempurna. Dalam bahasa lain, situasi dan kondisi pasca revolusi di negara-negara Timur Tengah dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin jika Mujahidin dapat bertahan, mendapatkan momentum penting dan strategis untuk kemudian memanfaatkannya menuju jalan untuk tamkin. Hal ini pula yang nampaknya menjadi solusi terbaik bagi Revolusi Suriah, meskipun hingga genap dua tahun ini belum juga berakhir. Mujahidin Dan Kekuatan Tersembunyi Raksasa Yang Tidur --------------------------------------------------------------- Dua tahun revolusi Suriah bagi kaum Muslimin secara umum dan khususnya di Suriah adalah terwujudnya Suriah atau Bumi Syam sebagai bumi jihad dan Mujahidin. Suriah yang disadari oleh kaum Muslimin sebagai Bumi Syam yang diberkahi menjadi magnet bagi Mujahidin manca negara untuk berkumpul dan berjuang bersama. Abu Abdullah Al Ghazi, seorang tokoh terkemuka dari Jaish Al Ummah pernah berpidato dan mengatakan bahwa Syam harus dilihat dengan terbuka sebagai “Pasar Jihad”. Beliau pun meminta para Mujahidin untuk segera mengambil inisiatif dengan mendirikan Negara Islam di Syam dan segera pula membangun kembali aturan Allah atas tanahNya setelah Mujahidin mampu mencabut kejahatan tiran (Assad) dan membalas darah yang telah ditumpahkan dan kehormatan yang dilanggar. Mujahidin Suriah, pada hari Rabu, 12 Desember 2012 telah berkumpul membentuk Brigade Ansar Al Khilafah, dimana mereka berjanji setia untuk menggulingkan rezim Syi’ah Nusairiyah, thoghut Bashar Assad, dan kemudian menegakkan Khilafah. Mujahidin yang bersepakat untuk membentuk Brigade Ansar Al Khilafah di Aleppo tersebut adalah dari Brigade Ansar Sharia, Brigade Abdullah Ibn Zubaer, Brigade “Rijalullah” (The Men of Allah), Brigade Asy Syahid Mustafa Abdul Razaq , Brigade “Suyufurrahman” (The Sword of The Most Compassionate). Kabar terbaru yang cukup menggembirakan kaum Muslimin pasca dua tahun revolusi Suriah adalah terbentuknya Dewan Syuro Mujahidin Suriah. Dalam sebuah rilis atas nama Dewan Syuro Mujahidin Suriah, mereka menyatakan bahwa mereka adalah “Harakah Jihadiyah yang bermanhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang berusaha untuk menerapkan syariah Islam di Suriah dan menggulingkan thogut-thogut di Syam, merupakan gabungan batalion (brigade) di setiap kota seperti Aleppo, Hama, Homs dan Damaskus, yang telah berpartisipasi dalam sebuah operasi yang paling penting yaitu serangan ke atas resimen 111 di pangkalan Sheikh Sulaiman sehingga dapat membebaskannya.” Terbentuknya Dewan Syuro Mujahidin Suriah bisa dikatakan selangkah lagi menuju tegaknya Daulah Islam Suriah, apakah dalam bentuk Imarah Islam terlebih dahulu atau langsung berbentuk Khilafah Islam. Mujahidin Jabhah Nusrah, sebagai sebuah kekuatan yang sangat diperhitungkan baik oleh kawan maupun lawan di Suriah, dikabarkan ikut serta dalam pembentukan Dewan Syuro Mujahidin di kota Aleppo tersebut, termasuk Mujahidin dari Ahrar As Syam, Mujahidin Salafi Jihadi Suriah, dan Mujahidin Brigade Tawhid sebagai kekuatan-kekuatan yang paling bersemangat menggelorakan pertempuran-pertempuran besar di Aleppo. Sebagaimana diketahui, Mujahidin Jabhah Nushroh bahkan telah terlebih dahulu menegakkan Komite Syariah untuk Wilayah Timur (kadang disebut sebagai Imarah Islam Suriah) di daerah sepanjang lembah Sungai Eufrat yang berada di bawah kendali mereka. Di kawasan ini, syariat Islam telah diberlakukan, seperti di kota-kota Raqqah, dan Deir Al Zour. Dari fakta-fakta ini terbukti dan terpampang harapan besar kepada seluruh Mujahidin Bumi Syam, bahwa Raksasa yang sedang tertidur dari umat ini, yakni Khilafah akan bangkit kembali dari bumi yang diberkahi tersebut, yakni Bumi Syam. Kemungkinan inilah (tegaknya Khilafah) yang sangat dikhawatirkan oleh seluruh pihak yang bertikal di Suriah, kecuali kaum Muslimin di seluruh dunia yang memang sudah merindukan tegaknya kembali Khilafah Islam. Syekh Abu Mush’ab As Suri dalam bukunya “Rezim Nushairiyah” menukilkan beberapa hadits terkait Bumi Syam yang diberkahi dan kabar-kabar gembira akan tegaknya kekuasaan Islam di sana. Rasulullah SAW., bersabda : “Asal negeri kaum mukminin adalah di Syam” (HR Ahmad dan Ibnu Sa’ad) Juga sabdanya: “Aku melihat tiang-tiang Al-Kitab tercabut dari bawah bantalku. Aku melihat bahwa ia adalah cahaya terang yang mengarah ke Syam. Ketahuilah bahwa iman itu ada di Syam apabila telah terjadi fitnah.” (Hadits Shahih) Rasulullah juga bersabda : “Akan keluar api pada akhir zaman dari Hadramaut menggiring manusia.” Kami bertanya, “Lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Kalian harus berada di Syam.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Al Fitan) Rasulullah Salallahu alaihi wasallam., bersabda pula : “Benteng pertahanan kaum Muslimin pada hari Malhamah adalah di daerah Al-Ghauthah hingga sisi kota yang bernama Damaskus, pusat dari kota-kota Syam.” (HR Abu Daud, Hakim, dan Ahmad) Juga sabda beliau : “Isa bin Maryam a.s., turun di menara putih sebelah timur Damaskus.” (HR At Thabrani) Juga kabar pamungkas dari Rasulullah Salallahu alaihi wasallam., akan segera tegaknya kembali Khilafah yang bermanhaj kenabian. Rasulullah SAW., bersabda : “…Kemudian akan ada Khilafah di atas Minhaj Nubuwwah.” Kabar gembira dari Nabi Muhammad Salallahu alaihi wasallam., akan kemenangan umat Islam di Bumi Syam yang diberkahi satu persatu mulai menampakkan kebenarannya hingga nanti datangnya (malhamah kubro) huru hara besar, di mana kita (umat Islam) memerangi yahudi sedangkan kita di sebelah timur sungai dan mereka (yahudi) berada di sebelah baratnya, persis sebagaimana dikabarkan Nabi Salallahu alaihi wasallam., bahwa akhirnya pohon-pohon dan batu-batu ikut berperang bersama kita, hingga akhirnya Al Quds di Palestina bisa dibebaskan oleh kaum Muslimin. Allahu Akbar! Wallahu’alam bis showab! M Fachry International Jihad Analysis Senin, 13 Jumadil Ula 1434 H/25 Maret 2013 M Al-Mustaqbal Channel-Masa Depan Islam al-mustaqbal.net (KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

gambar sadis, korban pembantaian bajingan bajingan syiah di Suriah


Link Video
http://www.youtube.com/watch?v=dkdtkFyltlM&feature=youtu.be


Sumber : RFS

Peringatan : gambar sadis, korban pembantaian bajingan bajingan syiah di Suriah Qaysa, Damascus, 27-03-2013: lebih kurang 10 korban dibantai oleh pemerintah kafir syiah suriah, termasuk anak2, dan banyak yang lainnya luka2. 6 korban yang telah teridentifikasi sejauh ini adalah : 1. Maher Abdul Rahman (ayah) 2. Bilal Maher Abdul Rahman (anak2) 3. Mohammed Maher Abdul Rahman (anak2) 4. Ammar Nasreddine (anak2), usia 11 tahun 5. Marwan Tamer Al Deen 6. Maaouya Kayed (anak2)

Lebih Kurang 100 muslim Inggris berjihad di Suriah



INGGRIS (KabarDunisIslam) - Lebih dari 100 Muslim Inggris saat ini berjihad melawan pemerintah thaghut Suriah di Suriah. Hal ini membuat khawatir kepala senior intelejen Inggris, bahwa mereka dapat melancarkan serangan 'teror' sekembalinya ke Inggris. Terdapat ratusan warga Eropa yang berjihad di Suriah, beberapa di antara mereka diindikasi terkait dengan Al Qaeda. Demikian laporan Kementerian Dalam Negeri kepada Anggota Parlemen Inggris, Selasa (26/03/2013). Meskipun tidak menyebutkan nama, laporan itu juga mengungkap keterlibatan para mujahidin kelahiran Inggris yang telah bergabung dengan Jabhah al-Nusrah, kelompok mujahidin yang paling menonjol, berpengaruh dan paling ditakuti oleh orang-orang kafir di Suriah. Selain warga Eropa, para mujahidin di Suriah juga berasal dari latar belakang etnis yang berbeda: dari pemuda Asia, para mualaf hingga warga Afrika utara, dengan beberapa di antara mereka telah berpengalaman dan sebagian terlibat dalam perang untuk pertama kalinya. Pejabat Kementerian Dalam Negeri Inggris memiliki kecemasan tersendiri, jika warga Inggris dan Eropa lainnya telah berinteraksi dengan mujahidin dan mendapat pengalaman militer selama di Suriah. Charles Farr, direktur Departemen Keamanan dan Kontra-Terorisme, mengakui bahwa perang melawan pemerintah thaghut Syiah Suriah "sangat menantang" bagi pemerintah Inggris. Hal ini turut memaksa dinas keamanan untuk memantau krisis yang meningkat di Suriah, demikian Farr mengomentari laporan tahunan strategi kontra-terorisme Kementerian Dalam Negeri Inggris. Farr juga mengakui sejumlah besar mujahidin asing, termasuk dari Inggris, saat ini aktif berjihad pemerintah thaghut Bashar al-Assad. Sekitar 70 hingga 100 warga Inggris telah bepergian ke Suriah, ujar Farr yang juga mantan anggota M16, intelejen Inggris. Farr juga mengatakan pejabat Inggris saat ini memantau setiap usaha mujahidin Jabhah al-Nusrah yang memperluas aktivitas jihadnya di sekitar Suriah. (KabarDuniaIslam/telegraph)

Pejuang FSA Hancurkan Pesawat Yang Mengangkut Senjata Iran, Allahu Akbar!


Link VIDEO:
http://www.youtube.com/embed/HO8KSNw9zEM


(KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

DAMASKUS – Pejuang FSA telah berhasil menghancurkan sebuah pesawat yang membawa senjata dari Republik Syiah Iran untuk menambah persenjataan sekutunya tentara thaghut Assad, seperti yang dilaporkan pejuang Suriah, Kamis (28/3/2013). Allahu Akbar! Serangan pejuang FSA menghantam pesawat itu saat mendarat di Bandara Internasional Damaskus, Jaringan SANA melaporkan. Sedangkan kantor Berita milik pemerintah Arab Suriah membantah laporan itu, mengatakan semuanya “normal” di bandara. Namun, video yang diposting di YouTube oleh pejuang menunjukkan pesawat tersebut terbakar saat mencoba mendarat di bandara. Republik Syiah Iran tetap menjadi sekutu sejati dari rezim kafir Alawit Suriah, dengan banyak memberikan bantuan militer yang dikirim dengan pesawat yang dibantu pemerintah Syiah Irak.

Syria

Kiprah Mujahidin Checnya di Bumi Syam



SURIAH – Mujahidin Checnya yang datang ke Suriah menjadi fenomena yang unik tersendiri. Berbekal dengan pengalaman jihad di negara sendiri (Imarah Kaukasus) mujahidin Checnya telah terlibat dalam operasi-operasi besar jihad Suriah, mujahidin Checnya juga membuat warna tersendiri untuk jihad Suriah dimana senioritas mereka telah diakui oleh mujahidin internasional sehingga berdirilah Kataib al-Muhajirin, bahkan mujahidin asal Suriah pun mengakuinya hal ini terbukti dari dibentuknya Jaish al-Muhajirin wa Ansar baru-baru ini. Seperti yang dilansir oleh situs Kavkaz Center, salah satu media jihad mujahidin Imarah Kaukasus bahwa seorang komandan dari Imarah Islam Kaukasus, Abu umar al-Chechnya hafidzahullah, telah membentuk Jaish al-Muhajirin wa Ansar, yang merupakan perpaduan dari beberapa unit mujahidin Suriah di jajarannya. Abu Umar adalah komandan dari Kataib al-Muhajirin, sekutu Jabhah Al-Nusrah.Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya bahwa Jaish al-Muhajirin wa Ansar beroperasi terutama di provinsi Aleppo. Hari ini menjadi salah satu kelompok yang paling menonjol dalam Jihad Suriah. Satu minggu yang lalu, seorang mujahid asal Swedia yang dikenal sebagai Abu Kamal As Swedee dilaporkan syahid (insyaaAllah) saat berjihad dengan Mujahidin. Sebuah video yang menunjukkan sumpah setia (baiat) Mujahidin Suriah kepada Abu Umar al-Chechnya, diterbitkan di YouTube. Ratusan Mujahidin yang terlihat di video, beberapa dari mereka mengibarkan bendera TAUHID. Dalam video tersebut, seorang komandan, yaitu Amir Saifullah hafidzahullah, mengatakan, “KAMI DATANG KESINI UNTUK MENEGAKAN HUKUM ALLAH…. Kami memiliki tujuan: untuk membangun Syariah [hukum Islam], hukum Allah”. Amir Saifullah juga mengatakan bahwa TIDAK ADA PERBEDAAN DIANTARA MEDAN JIHAD YANG LAIN. “Bagi kami, tidak ada perbedaan antara Suriah, Mesir, Irak, Afghanistan, Chechnya, Kaukasus, di mana saja,” katanya. Video lain menunjukkan pengambil alihan kontrol sebuah pangkalan militer Handara di Aleppo. Sekali lagi, bendera Tauhid dikibarkan. Allahu akbar! Abu Umar al-Chechnya pertama kali muncul dalam sebuah rekaman video yang dirilis pada 7 Februari. Ia terlihat dikelilingi oleh 19 mujahidin bersenjata lengkap dan duduk di belakang bendera Tauhid. Mujahidin Chechnya, sering digambarkan sebagai pejuang dari Kaukasus dan Rusia selatan, telah terlihat di medan jihad Suriah selama berbulan-bulan. Pada bulan Oktober 2012, sekelompok muhajirin dari Chechnya diketahui telah berjihad bersama dengan unit FSA, di bawah komando Jabhah Al-Nusra untuk mengambil kendali pangkalan pertahanan udara penting Alawit dan pangkalan rudal Scud di Aleppo. Brigade Mujahidin (checnya) diketahui telah berpartisipasi dalam dua serangan utama lainnya terhadap pangkalan militer Alawit sejak operasi Oktober di Aleppo. Pada pertengahan Desember, Brigade Mujahidin (checnya) bekerja sama dengan Jabhah Al-Nusrah untuk menyerbu pangkalan Sheikh Suleiman, atau Pangkalan 111. Mujahidin Arab dan Asia Tengah berpartisipasi dalam pertempuran tersebut. Dan pada pertengahan Februari, Jabhah Al-Nusrah, bersama-sama dengan Brigade Tawhid (unit dari FSA) dan Kataib al-Muhajirin, menyerbu pangkalan Resimen ke-80 militer Assad, yang terletak di dekat bandara utama di Aleppo, Suriah timur. Dokku Abu Usman hafidzahullah, Amir dari Emirat Kaukasus Islam, telah memuji para mujahidin di Suriah serta mujahidin dari Kaukasus. Pada November 2012, ia merilis sebuah pidato yang ditujukan untuk Jihad di Suriah. “Saya menyeru saudara-saudara, dan saya ingin menekankan bahwa kami, Mujahidin Kaukasus, berdoa untuk kalian (Mujahidin Suriah), berdoa kepada Allah, meminta kepada Allah untuk membantu kalian (Mujahidin Suriah) dengan malaikat-Nya, bahwa Allah akan membantu kalian (Mujahidin Suriah) dalam segala hal” , katanya. Dalam pidato tersebut, Dokku Abu Usman memperingatkan Mujahidin Suriah untuk tidak menggantikan rezim Bashar al-Assad, menggunakan uang Turki, atau Saudi, atau Mesir, atau Amerika, atau Inggris, dengan tuhan-tuhan yang lain dengan kedok demokrasi. (KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

Syuhada Tunisia di Suriah


TUNISIA – Tunisia telah lama menjadi pengekspor mujahidin. Selama tahun 1990, Tunisia telah membuat jalan mereka ke kamp-kamp Al Qaeda dan afiliasinya di Afghanistan. Selama puncak Jihad Irak, Tunisia dan Libya telah berhasil membuat Afrika Utara sebagai tempat perekrutan mujahidin Al Qaeda. Tak terkecuali dengan berkecamuknya jihad Suriah yang kembali menjadi topik yang hangat bagi para mujahidin dari Tunisia. Associated Press mencatat pada bulan Februari bahwa Abu Iyad al Tunisi hafidzahullah “telah memberikan tahridh untuk bergabung dengan jihad di Suriah dan di tempat (medan jihad) lain.” “Orang-orang Tunisia dapat ditemukan di mana-mana di medan jihad,” Kata Abu Iyad dalam wawancara yang telah diposting pada halaman Facebook Ansar al Syariah, menurut AP. “mudah kan jalan bagi yang mau pergi dan kami tidak menghentikan orang yang akan meninggalkan kami (berjihad).” Propaganda organisasinya menunjukkan peran yang lebih aktif. Awal maret, Halaman Facebook Ansar al Syariah Tunisia Halaman memposting terus dukungan-dukungan yang di dedikasikan untuk menghormati para syuhada yang syahid (insyaaAllah) di Suriah terutama yang berasal dari Tunisia. Hal ini terus berlanjut dalam beberapa minggu sejak awal kemunculan. Pada tanggal 23 Maret, Ansar al-Syariah memposting sebuah nasyed di Facebook . Sebuah nasyid yang didedikasikan untuk menghormati para Syuhada Tunisia yang syahid (insyaaAllah) di Suriah. Ansar al-Syariah adalah sebuah organisasi yang menyuarakan penerapan Syariah Islam terutama di Tunisia, dalam aksinya Ansar al-Syariah sering melakukan kegiatan sosial untuk kaum muslimin Tunisia. Dibalik itu semua Ansar al Syariah juga mempunyai Satuan unit tempur yang beroperasi di luar Tunisia terutama di Suriah. Belum lama ini kami telah mengeluarkan artikel (Arsitek Tunisia Bercerita Tentang Jihad di Suriah) yang menceritakan tentang perjalanan jihad seorang Tunisia di Suriah, ia mengatakan bahwa dirinya adalah anggota Ansar al-Syariah di Satuan unit tempur. Hal ini cukup menarik, di negerinya Ansar al Syariah membangun kekuatan untuk meraih hati kaum muslimin Tunisia dengan dakwah dan kegiatan sosial. disisi lain Ansar al Syariah siap mengekspor mujahid-mujahid ke luar Tunisia terutama di Suriah. Ansar al Syariah tetap bisa eksis di Tunisia dengan dakwah tauhid yang terorganisir tanpa memberikan kesempatan pemerintah Tunisia legitimasi (kesempatan atau alasan) untuk membekukan organisasi tersebut, walaupun disisi lain pemerintah Tunisia diketauhi telah meningkatkan kerja sama dengan AS untuk memberantas islam dengan memunculkan isu terorisme. (KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

Mujahidin Suriah Berhasil Mengambil Alih Kota Utama di Dekat Yordania, Allahu Akbar..!!!



SURIAH – Mujahidin Suriah telah merebut kota penting yang menghubungkan jalan raya utama antara Damaskus dan selatan di provinsi Daraa di perbatasan dengan Yordania, Sebuah lembaga kemanusiaan yang berbasis di Inggris mengatakan. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan “Pemberontak (baca : mujahidin) telah menguasai Dael setelah menghancurkan tiga pos pemeriksaan militer di pintu masuk ke kota,” kata SOHR. “Kota ini terletak di jalan utama yang menghubungkan Daraa ke Damaskus.” “Serangan besar menyapu Daraa [provinsi] dan sekarang di bawah kendali pemberontak (baca : mujahidin). Kemajuan mereka di selatan semakin meningkat,” kata Rami Abdel Rahman, direktur SOHR itu, kepada kantor berita AFP. Mujahidin semakin mendekat ke ibukota provinsi, beberapa kota dan desa-desa sekarang bersih dari Alawit. Kota Daraa hampir sepenuhnya terputus dari Damaskus. Allahuakbar! (KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

Ikhwan Sadarilah,, Kemenangan Itu Datang Dari Allah


Mungkin antum salah satu dari sekian orang yang merasakan penatnya dakwah tauhid dan perlawanan jihad ini. sadarlah ikhwan,, apapun usaha kita maka Dia jugalah yang akan menentukan menang tidaknya, kewajiban kita hanya berusaha saja dan mengambil sebab-sebab kauniyah saja selebihnya ada di tangan-Nya. berikut ini sengaja kami nukilkan tulisan syaikh Abdul Qodir Abdul Aziz dalam Al-Umdah: Sesungguhnya Kemenangan Itu Hanya Di Tangan Alloh Saja. Berdasarkan firman Alloh Subhanahu Wa Ta'ala : “Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ali Imron:126 dan Al-Anfal:10). Dalam ayat ini terdapat aqwaa asaaliibi an-hashri (uslub pembatasan yang paling kuat) yaitu an-nafyu (kalimat negatif / peniadaan) yaitu ( ما ) yang diikuti setelahnya dengan pengecualian yaitu ( إلا ). Pemahaman semacam ini juga dapat disimpulkan dari firman Alloh: إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللهُ فَلاَ غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِيْ يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ “Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu. (QS. Ali Imron:160) Ketika pemahaman semacam ini hilang dari benak para sahabat rodliyallohu ‘anhum pada waktu perang Hunain, dan mereka merasa bangga dengan jumlah mereka yang banyak, maka mereka ditimpa kekalahan sehingga mereka memahami kembali bahwasanya jumlah dan sarana itu tidak bermanfaat sama sekali kecuali atas izin Alloh. Alloh berfirman: لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مًّدْبِرِينَ ثُمَّ أَنزَلَ اللهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنزَلَ جُنُودًا لَّمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَذَلِكَ جَزَآءُ الْكَافِرِينَ “Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai orang-orang mu’minin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai. Kemudian Allah memberi ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah telah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikian pembalasan kepada orang-orang yang kafir.” (QS. At-Taubah:25-26) Maka Alloh mengingatkan mereka bahwasanya kemenangan mereka pada banyak medan perang itu bukanlah karena jumlah mereka yang banyak yang mereka banggakan, dan bahwasanya ketika mereka berbangga dan mengandalkan jumlah yang banyak, jumlah itu tidak bermanfaat bagi mereka dan merekapun ditimpa kekalahan. Kemudian Alloh memenangkan mereka setelah mereka mengalami kekalahan karena Alloh hendak menjelaskan kepada mereka bahwa kemenangan itu dari sisi Alloh bukan karena jumlah yang banyak yang tidak ada manfaatnya. Maka dengan kekalahan itu Alloh dapat mengembalikan mereka kepada pemahaman yang hilang dari sebagian orang ketika itu. Yaitu pemahaman وَمَا النَّصْرُ إِلاَّ مِنْ عِندِ اللهِ “Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah.” (KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

Pemerintah Thaghut Saudi secara resmi melawan Mujahidin Suriah


ARAB SAUDI (KabarDuniaIslam) - Al-Sharq al-Awsat, harian milik keluarga kerajaan Arab Saudi yang berbasis di London, Inggris, menurunkan laporan. Dalam laporan itu, pemerintah thaghut Arab Saudi berjanji akan menahan setiap Muslim asal Arab Saudi, yang telah berjihad dan kembali dari Suriah. Demikian lansir UmmaNews. Dalam pertemuan dengan reporter, Mayor Jenderal Mansour al-Turki mengatakan berpartisipasi dalam jihad Suriah melanggar undang-undang thaghut Arab Saudi. Arab Saudi akan menindak keras setiap ummat Muslim yang bepergian ke Suriah dan bergabung dengan Mujahidin, lanjut al-Turki pada Senin (25/03/2013). Masih menurut al-Turki, pemerintah murtad Arab Saudi telah mengetahui warga negaranya yang berjihad dengan Mujahidin. "Meskipun kami tidak mengetahui jumlahnya namun kami tahu ada warga Arab Saudi di Suriah. Ketika mereka kembali, kami akan menahan dan menginterogasi mereka. Tidak peduli jika mereka terlibat sebagai anggota Al Qaeda maupun kelompok lain, mereka adalah buronan pemerintah. Walaupun belum ada data spesifik dan informasi yang cukup mengenai mereka, agen (intelejen) Arab Saudi akan menangani hal ini," kecam al-Turki terhadap Mujahidin. Lain lagi dengan Pangeran Saudi, Turki al-Faisal yang juga merupakan mantan kepala mata-mata dan saudara menteri luar negeri Arab Saudi, yang menyatakan bahwa persenjataan yang dimiliki Arab Saudi dikirim hanya untuk “pejuang moderat” bukan “ekstrimis” (baca: Mujahidin). “Saya bukan orang pemerintahan, jadi saya tidak menggunakan bahasa diplomatis. Jika kami tidak mengirim persenjataan untuk pejuang “moderat” maka hal itu adalah kesalahan di pihak kami,” ungkap penjahat al-Faisal. “Hentikan pembunuhan di Suriah dan tidak akan ada teroris (baca: Mujahidin), mereka tidak memiliki tempat di Suriah,” demikian pernyataan resmi pemerintah thaghut Arab Saudi. “Kehadiran pendukung penegak Syariat di Suriah telah diperkirakan di awal krisis yang berkepanjangan di Suriah,” lanjut al-Faisal. “Persenjataan yang dikirim Arab Saudi harus dikirim untuk “orang baik” di antara oposisi untuk membantu mendapatkan kembali kredibilitas para penganut demokrasi-sekuler (baca: kafir),” ujar al-Faisal. Pada musim gugur kemarin, Mujahidin Jabhat al-Nusrah menangkap seorang murtadin dari militer Yaman yang datang ke utara Suriah untuk membantu pemerintah kafir Syiah Bashar al-Assad berdasarkan perintah tuan mereka, Amerika Serikat, dan demi imbalan uang dari pemerintah murtad Arab Saudi. Dan paling tidak pemerintah murtad Arab Saudi pernah satu kali mengijinkan kapal perang dan helikopter pemerintah Syiah Iran menggunakan pelabuhan kota Jeddah (yang berjarak hanya 60 km dari kota suci Mekkah) dalam perjalanan menuju pelabuhan Tartus, Suriah. Media Arab Saudi menyebutnya sebagai “kunjungan pertemanan oleh kapal angkatan laut Iran.” Sehingga tidak menutup kemungkinan persenjataan yang dikirim Arab Saudi untuk pejuang oposisi “moderat” yang dimaksud adalah pasukan kafir Syiah yang membantu rezim Bashar al-Assad laknatullah. Sementara itu beberapa hari yang lalu mufti kerajaan Arab Saudi, Abdul-Azeez Aal ash-Sheikh, meminta kaum muda Muslim Arab untuk tidak bergabung dengan Mujahidin di Suriah, karena “Tidak diketahui mereka berjuang di bawah bendera apa. Dan akan lebih baik jika hanya mengirim uang untuk ummat Muslim di Suriah atau mendoakan mereka.” Terlihat jelas pilihan yang memungkinkan bagi kaum kafir untuk menghalangi “ancaman” ummat Muslim di Suriah adalah dengan memanfaatkan “ulama-ulama” (baca: ulama thaghut) kerajaan yang menyarankan agar “tidak berjihad ke Suriah dan hanya mendoakan mereka.” Telah nyata langkah yang mungkin akan mereka ambil: “Doakan mereka, tidak perlu mengirim uang karena tidak jelas penerimanya.” Dan kemudian, “Kaum khawarij telah berkuasa di Suriah – perangi kaum yang menyimpang tersebut bersama pemimpin kalian. Dan tidak masalah jika penyembah berhala membantu kalian.” Menurut pandangan ulama thaghut saudi, Mujahidin Suriah telah mempunyai semua karakter khawarij. Dan entah tuduhan apa lagi yang akan muncul – hanya waktu yang akan membuktikan. Demikianlah karakter para pemerintah thaghut dimanapun mereka berada. Antara thaghut yang satu dengan thaghut yang lain akan saling bantu membantu dalam memerangi mujahidin yang mau menegakkan Hukum Allah. Sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Semoga Allah menghancurkan mereka semua yang memerangi mujahidin dan melemparkan mereka semua ke dasar jurang neraka jahanam. aamiin.. (KabarDuniaIslam/kavkazcenter)

Damaskus Mati Lampu, Ke Mana Thoghut Bashar Assad?



DAMASKUS-Sejak hari Sabtu (30/03/2013), ibu kota Suriah, Damaskus mati lampu. Listrik padam total di ibu kota Suriah tersebut, dan di daerah sekitarnya, sebagaimana dilaporkan radio pro-pemerintah Sham FM. Sementara itu, sejak diperingati untuk segera tampil dalam waktu 12 jam setelah dirilisnya video oleh Brigade Liwa Syuhada, thoghut Bashar Assad belum juga muncul. Benarkah pemimpin keji Rezim Syiah Nushairiyah ini telah tewas? Padamnya listrik secara total di Damaskus adalah untuk pertama kali, sebagaimana dilansir Xinhua — yang dipantau di Jakarta, Sabtu (30/03/2013) malam. Pada Januari 2012, gerilyawan (Baca : Mujahidin) menyerang saluran listrik utama di dekat Damaskus, sehingga mengakibatkan listrik padam di Ibu Kota Suriah tersebut dan kebanyakan wilayah Suriah Selatan. Sebanyak 2,5 juta warga Damaskus telah makin terbiasa dengan seringnya listrik padam di pinggirannya, yang telah mengakibatkan korban besar pada prasarana di negeri tersebut. Ke Mana Thoghut Bashar Assad? ------------------------------------ Sementara itu, keberadaan thoghut Bashar Assad saat ini menjadi hal yang paling dinanti oleh seluruh umat Islam di dunia, pasca pernyataan Brigade Liwa’ Syuhada’ Dauman yang menyatakan keberhasilannya dalam serangan yang melibat unsur mujahidin lainnya berupa Maqtal Ath-Thoghuyah Bashar Assad, terbunuhnya thogut Bashar Assad. Pernyataan itu sendiri dilakukan oleh komandan lapangan Brigade Liwa’ Syuhada’ Dauman Abu Ali. Pernyataan tersebut ditujukan kepada penduduk Damaskus dan kepada seluruh komponen Pasukan Pembebasan Suriah Bikafaati Askilaatihi, dengan beragam bentuknya. Thoghut Bashar Assad ditantang untuk menunjukkan keberadaan dirinya ke hadapan publik dalam tempo 12 jam, jika memang dia masih hidup. Beberapa orang masih menyakini kalau thoghut Bashar Assad masih hidup dan saat ini berada di kapal perang Rusia di Thurthusi, Lebanon. Akankah thogut Bashar Assad muncul? Atau peminpin keji ini sudah benar-benar tewas di tangan Mujahidin, Wallahu’alam bis showab! (KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

DAMASCUS, SYRIA



Ini hasilnya dari Rejim Syaitan Basyar yang mendapat sokongan padu Iran dan Hizbullat. Semoga Allah hancurkan golongan syiah ini dengan sebesar-besar kehancuran.
Mujahidin FSA berjaya menangkap pegawai tentera Iran di Foo`ah, Idlib. Sedihnya masih ada yang menyanjung Iran. Kononnya Iran adalah Negara Islam yang kuat menentang Israel dan US sedangkan mereka sebenarnya bersekongkol dengan rakan syiah mereka juga Israel membunuh saudara-saudara kita di Syria.

HANYA DI SYRIA Menyedihkan bilamana seorang bapa yang cedera teruk masih cuba memujuk anaknya