3 wartawan Sepanyol hilang di Syria

RABU, 22 JULAI 2015 @ 8:46 AM
 MADRID: Tiga wartawan Sepanyol dilaporkan hilang di Syria ketika membuat laporan dari wilayah Aleppo, kata presiden persekutuan wartawan Sepanyol pada Selasa. Jose Manuel Lopez, Antonio Pampliega dan Angel Sastre masuk ke Syria menerusi selatan Turki pada 10 Julai dan tiada lagi khabar berita daripada mereka sejak 12 Julai, kata Elza Gonzales, Presiden Persekutuan Persatuan Wartawan Sepanyol. "Pertempuran sengit masih berlaku di wilayah itu, ...inilah yang membimbangkan kami," katanya kepada stesen televisyen nasional Sepanyol. "Setakat ini, kami anggap mereka sebagai hilang," katanya. Bagaimanapun, Gonzales berkata, pihaknya tidak pasti sama ada ketiga-tiga wartawan berkenaan bersama-sama membuat liputan di wilayah itu atau bergerak secara berasingan. Dalam pada itu, Gonzales berkata, beliau dimaklumkan pihak berkuasa Sepanyol belum dapat memastikan nasib wartawan berkenaan atau sama ada mereka diculik. Tiga wartawan berkenaan bertugas dengan beberapa agensi berita termasuk akhbar La Razon dan ABC. - AFP

 ANTONIO Pampliega antara 3 wartawan Sepanyol yang dilaporkan hilang di Syria. - Foto ihsan http://www.theguardian.com/

Selanjutnya di : http://www.bharian.com.my/node/69413

Pemimpin kanan veteran al-Qaeda maut

Muhsin turut dikehendaki pihak berkuasa di Kuwait, Arab Saudi dan AS kerana didakwa terlibat dalam kegiatan keganasan.

23 Julai 2015

DAMSYIK - SYRIA. Pemimpin veteran al-Qaeda, kumpulan Khorasan yang merancang serangan ke atas Barat dilaporkan terkorban dalam serangan udara dilancarkan gabungan tentera diketuai Amerika Syarikat (AS) di utara Syria.

 

Kelmarin, jurucakap Pentagon, Kapten Jeff Davis memaklumkan Muhsin al-Fadhli terbunuh selepas kenderaan dinaikinya berhampiran Sarmada menjadi sasaran serangan pada 8 Julai lalu.

"Muhsin adalah antara pemimpin al-Qaeda yang menerima maklumat awal berhubung serangan 9/11 yang menggemparkan masyaraka dunia. 

"Kematiannya dijangka memberi kesan kepada operasi sulit al-Qaeda yang dirancang di AS dan negara sekutunya," jelasnya.

Sebelum ini, Jabatan Negara AS pernah menawarkan ganjaran AS$7 juta (RM26 juta) kepada pemberi maklumat yang boleh membawa kepada penahanan atau kematian Muhsin.  - AFP

Rezim Assad Luncurkan Versi Terbaru Al-Quran?

Rabu 5 Syawal 1436 / 22 Juli 2015 08:51

ADA yang luput dari pemberitaan pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan lalu terkait rezim Suriah di bawah kepemimpinan Bashar Al-Assad.

Pada Senin tanggal 13 Juli lalu, Presiden Bashar al-Assad telah menerima Menteri Agama dan Wakaf Muhammad Abdul-Sattar al-Sayyed dan anggota Komite Tetap Kementerian Suriah untuk urusan Al-Quran.

Yang menarik dari pertemuan itu adalah Menteri Sayyed memberikan penjelasan kepada Presiden Assad tentang versi standar baru Al-Quran, menyusul permintaan presiden untuk adanya ‘update’ dari Kitab Suci umat Islam tersebut.

Seperti dilansir dari situs Syria Observer, pada versi terbaru ini, surat-surat Al-Quran lebih disederhanakan sesuai dengan seperangkat standar terakreditasi untuk sarjana ilmu Alquran.

Presiden Assad memuji upaya Komite untuk menghasilkan Al-Quran tersebut, menambahkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam menciptakan versi baru Al-Quran harus diadopsi oleh Kementerian untuk semua proyek di masa depan.

“Kita benar-benar membutuhkan tindakan seperti ini untuk mencegah distorsi dan penyesatan ketika Al-Quran dan ajaran Nabi Muhammad saw didakwahkan,” kata Presiden.

Presiden Assad mengatakan peluncuran versi baru Al-Quran, bertepatan dengan malam Lailatul Qadar (10 hari terakhir bulan Ramadhan), dengan mengambil dimensi spiritual yang signifikan sehingga menambah nilai dalam membawa orang untuk lebih dekat dengan Al-Quran.

Menteri al-Sayyed, pada bagiannya, mengatakan versi baru Al-Quran ini merupakan upaya perintis di dunia Arab dan Islam, sembari menyatakan bahwa Presiden Assad juga meminta versi audionya.

Setelah lima tahun dan 27 kali revisi, versi standar baru Al-Quran akan menjadi acuan bagi semua Al-Quran yang ada di Suriah.[fq/islampos]