VIVAnews - Rezim Bashar al-Assad setiap hari menjatuhkan bom atas basis yang dikuasai pejuang kelompok perlawanan di Suriah, Aleppo. Pada serangan Selasa kemarin, bom dijatuhkan di sebuah masjid yang penuh dengan anak-anak yang sedang belajar.
Informasi ini disampaikan oleh aktivis Hassoun Abu Faisal dari Media Center Aleppo yang dikutip Arab News. Dia mengatakan, serangan itu menewaskan lima orang, termasuk di antaranya anak-anak. Tidak diketahui berapa jumlah anak yang tewas.
Faisal mengatakan, bom barrel berisikan mesiu, bensin dan pecahan besi itu dijatuhkan serangan udara tentara rezim ke sebuah masjid di wilayah Masaken Hanano. Masjid itu, kata dia, digunakan juga sebagai sekolah. Saat serangan dilakukan, anak-anak tengah belajar di dalamnya.
Tentara Assad memang tengah gencar menyerang Aleppo yang dikuasai pejuang. Ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak tewas dalam serangan tersebut.
Senin lalu, serangan rezim menewaskan 26 orang, di antaranya 11 anak-anak dan tiga wanita, seperti disampaikan lembaga Syrian Observatory for Human Rights.
Kota Hantu
Dilansir CNN, serangan terparah terjadi pada akhir pekan lalu yang menewaskan 126 orang. Serangan Sabtu pekan lalu menewaskan 90 orang, dan Minggu 36 orang, di antaranya 17 anak-anak dan tujuh wanita.
Akibat serangan membabi buta rezim, ratusan warga di timur dan utara Aleppo terpaksa mengungsi. Beberapa lari ke Turki, sementara lainnya cari perlindungan di wilayah yang dikuasai pemerintah.
Direktur Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman, mengatakan beberapa wilayah di Aleppo kosong pengungsi. "Seperti kota hantu, toko-toko ditutup dan warga meninggalkan rumah mereka," kata dia.
Kota terbesar kedua di Suriah dan pusat dagang ini terpecah menjadi dua kubu -rezim dan pejuang- sejak tahun 2012. Bangunan-bangunan bersejarah di kota ini juga hancur akibat pertempuran kedua pihak.
Menurut laporan PBB, dalam tiga tahun konflik Suriah, telah lebih dari 100.000 orang tewas. Sebanyak jutaan lainnya mengungsi ke negara-negara tetangga dan hidup serba kekurangan. (ren)
Informasi ini disampaikan oleh aktivis Hassoun Abu Faisal dari Media Center Aleppo yang dikutip Arab News. Dia mengatakan, serangan itu menewaskan lima orang, termasuk di antaranya anak-anak. Tidak diketahui berapa jumlah anak yang tewas.
Faisal mengatakan, bom barrel berisikan mesiu, bensin dan pecahan besi itu dijatuhkan serangan udara tentara rezim ke sebuah masjid di wilayah Masaken Hanano. Masjid itu, kata dia, digunakan juga sebagai sekolah. Saat serangan dilakukan, anak-anak tengah belajar di dalamnya.
Tentara Assad memang tengah gencar menyerang Aleppo yang dikuasai pejuang. Ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak tewas dalam serangan tersebut.
Senin lalu, serangan rezim menewaskan 26 orang, di antaranya 11 anak-anak dan tiga wanita, seperti disampaikan lembaga Syrian Observatory for Human Rights.
Kota Hantu
Dilansir CNN, serangan terparah terjadi pada akhir pekan lalu yang menewaskan 126 orang. Serangan Sabtu pekan lalu menewaskan 90 orang, dan Minggu 36 orang, di antaranya 17 anak-anak dan tujuh wanita.
Akibat serangan membabi buta rezim, ratusan warga di timur dan utara Aleppo terpaksa mengungsi. Beberapa lari ke Turki, sementara lainnya cari perlindungan di wilayah yang dikuasai pemerintah.
Direktur Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman, mengatakan beberapa wilayah di Aleppo kosong pengungsi. "Seperti kota hantu, toko-toko ditutup dan warga meninggalkan rumah mereka," kata dia.
Kota terbesar kedua di Suriah dan pusat dagang ini terpecah menjadi dua kubu -rezim dan pejuang- sejak tahun 2012. Bangunan-bangunan bersejarah di kota ini juga hancur akibat pertempuran kedua pihak.
Menurut laporan PBB, dalam tiga tahun konflik Suriah, telah lebih dari 100.000 orang tewas. Sebanyak jutaan lainnya mengungsi ke negara-negara tetangga dan hidup serba kekurangan. (ren)