Tuesday, 27 January 2015

Orang awam, anak kecil terus dibom


DAMASCUS - SYRIA. Orang awam hanya mampu melarikan diri, bersembunyi dan berdoa apabila jentera perang Bashar as-Assad membelah langit dan menjatuhkan bom.
 
Orang awam dan kanak-kanak terus menjadi mangsa serangan bertalu-talu dari rejim Assad. - Foto sumber AFP
Orang awam dan kanak-kanak terus menjadi mangsa serangan bertalu-talu dari rejim Assad. - Foto sumber AFP
Menurut Dailymail.co.uk, serangan udara terbaru yang menyaksikan letupan paling besar di sebuah penempatan awam telah mengorbankan tujuh orang, semalam.
 
Serangan udara setiap hari yang dilancarkan sejak kempen mengekang penyokong pro-demokrasi bermula pada 2011 sudah mengorbankan lebih 200,000 mangsa.
 
Menurut agensi berita Syria, serangan tersebut merupakan tindakbalas terhadap serangan roket yang dilancarkan pihak pemberontak.

Turki bina kem pelarian lebih besar


ANKARA 27 Jan. - Turki semalam membina kem pelarian yang besar bagi memuatkan ribuan penduduk Syria dari etnik Kurdis yang melarikan diri dari serangan oleh militan Negara Islam (IS) di bandar Kobani.
Menurut agensi pengurusan kecemasan Turki, kem yang terletak dengan bandar Suruc itu mampu menampung kira-kira 3,500 orang dan disediakan dengan pelbagai kemudahan termasuk dua buah hospital, tujuh buah klinik serta kemudahan lain untuk kegunaan pelarian,
Selain itu, kem tersebut turut menyediakan bilik darjah yang mampu memuatkan 10,000 murid-murid dari prasekolah sehingga sekolah tinggi. - AFP
- See more at: http://www.utusan.com.my/berita/luar-negara/turki-bina-kem-pelarian-lebih-besar-1.52940#sthash.VlCzVWnd.dpuf

Monday, 26 January 2015

Budak dibelasah kerana makan baki makanan


Rangkaian restoran segera dikecam selepas seorang pengurusnya dilapor membelasah seorang pelarian kanak-kanak Syria yang memakan baki hidangan pelanggan. - Foto AFP
Rangkaian restoran segera dikecam selepas seorang pengurusnya dilapor membelasah seorang pelarian kanak-kanak Syria yang memakan baki hidangan pelanggan. - Foto AFP
ISTANBUL - TURKI. Seorang kanak-kanak pelarian Syria dilaporkan dibelasah oleh seorang pengurus rangkaian restoran segera kerana memakan baki makanan pelanggan.

Beberapa keping gambar, antaranya menunjukkan kanak-kanak tersebut dalam keadaan berlumuran darah tersebar di laman sosial Twitter dan Facebook.

Tindakan tersebut mendapat kecaman orang ramai, dan syarikat berkenaan bertindak memecat pengurus rangkaian yang tersebut, menurut sebuah kenyataan rasmi bertarikh 23 Januari.

Menurut Hurriyet Daily News, pemecatan tersebut sudah mencukupi sebagai hukuman dan sebarang pampasan tidak akan diberikan kepada kanak-kanak pelarian tersebut.

Serangan Udara Rezim Assad Tewaskan 35 Warga Sipil Usai Shalat Jumaat

syrian-operations

SETIDAKNYA 35 warga sipil tewas Jumat kemarin (23/1/2015) dalam serangan udara rezim di Damaskus, menurut pernyataan yang dibuat oleh kelompok oposisi.
Angkatan udara rezim Suriah menyerang warga sipil setelah shalat Jumat di desa Hamoriya yang terletak di pedesaan Damaskus, lapor Komite Koordinasi Lokal Suriah dan dikutip oleh Worldbulletin.
“Tim medis mengumpulkan bagian-bagian mayat yang berceceran dan ambulans membawa korban terluka ke rumah sakit. Banyak rumah hancur dalam serangan itu dan beberapa warga lainnya terbakar,” kata Mahir Hamouri seorang aktivis lokal.
Pasukan udara rezim Suriah membom desa Ghouta timur dekat Damaskus, Hamouri menambahkan.
Perang di Suriah telah mengakibatkan kematian 350.000 orang dan menelantarkan hampir setengah dari populasi negara itu.[fq/islampos]

Sunday, 25 January 2015

Inilah Foto-foto Bukti Kejahatan Rezim al-Assad terhadap Rakyat Suriah


foto mayat suriah

SEBUAH tim investigasi dan ahli forensik mengungkap kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Presiden Suriah Bashar al – Assad yaitu “Penyiksaan dan Pembunuhan Terencana”.
Tim investigasi dan Pengacara internasional menegaskan bahwa ribuan foto yang menunjukkan telah terjadinya bekas-bekas penyiksaan pada mayat-mayat. Diyakini bahwa semua mayat tersebut meninggal di dalam penjara milik pemerintah Suriah. Sekarang, foto-foto tersebut akan diserahkan kepada Mahkamah Pidana Internasional.
foto mayat suriah1
Reporter CNN, Christiane Amanpour melaporkan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan sejumlah anggota tim , sebagaimana dilansir dalam surat kabar The Guardian, Inggris.
Salah seorang tim, David Crany, mengatakan: ” Ini adalah bukti jelas akan pembunuhan berencana dengan menggunakan senjata kimia dan dengan proses penyiksaan luar biasa lainnya.”
foto mayat suriah2
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh tim investigasi kejahatan perang internasional, dokter forensik, dan tim pakar telematika.
foto mayat suriah3
Dalam laporan tersebut menerangkan bahwa mayat-mayat tersebut adalah korban kekejaman dengan cara sengaja menjadikan mereka kelaparan. Selain itu mereka juga dipukul, dicekik, dan disiksa dengan berbagai macam siksaan dan pembunuhan.
Sebagian foto tidak layak untuk ditampilkan. [dedih mulyadi/islampos/cnnarabic]

Tentera Syria bunuh 117 penentang kerajaan


DAMSYIK 25 Jan. – Tentera Syria dilaporkan membunuh seramai 117 penentang kerajaan dalam operasi berasingan yang dijalankan di selatan negara ini, lapor agensi berita SANA, hari ini.
Pasukan tentera dilaporkan, membunuh 47 orang penentang kerajaan yang mempunyai kaitan dengan kumpulan Barisan al-Nusra di bandar Mashara, selatan wilayah al-Qunaitera berhampiran sempadan kawasan yang takhluki Israel iaitu Bukit Golan.
Manakala, 70 lagi penentang kerajaan dibunuh dalam satu operasi berasingan di selatan wilayah Daraa, selain turut mengakibatkan tiga orang awam terbunuh dengan 11 lagi mengalami kecederaan. - AGENSI
- See more at: http://www.utusan.com.my/berita/luar-negara/tentera-syria-bunuh-117-penentang-kerajaan-1.52036#sthash.6VmY02xt.dpuf

Saturday, 24 January 2015

Saudi Larang Adopsi Anak-anak Suriah


Sabtu 3 Rabiulakhir 1436 / 24 Januari 2015 17:00
anak suriah
KEMENTRIAN Sosial Saudi secara resmi telah melarang semua keluarga Saudi untuk mengadopsi anak-anak dari negeri lain, utamanya dari Suriah.
“Kementrian tidak mendukung anak-anak yang kehilangan orang tua mereka di daerah konflik, seperti di Suriah dan Iraq. Ada organisasi kemanusiaan global yang menangani kasus ini,” kata Latifah Al-Tamimi, Direktur Pengawasan Sosial, seperti dilansir oleh Arab News, Sabtu (24/1/2015).
Namun, Kementrian Sosial mendukung anak-anak hasil pernikahan antara perempuan asing dan laki-laki Arab Saudi. Mereka memberikan hak penuh kepada anak-anak ini sebagai warga negara Saudi.
Saudi sendiri memberikan tunjangan kepada anak yatim, namun harus hidup mandiri ketika mereka berusia 18.
Abdullah Makki, profesor ilmu pengetahuan Islam bekas di Um Universitas Ummul Qura, Arab News mengatakan bahwa Islam tidak melarang adopsi tetapi tidak mengubah nama-nama keluarga anak yatim. “Islam mendorong Muslim untuk memelihara anak yatim sehingga mereka dibesarkan dalam lingkungan keluarga,” kata Makki. [sa/islampos]

Serangan Udara Rezim Assad Tewaskan 35 Warga Sipil Usai Shalat Jumat


Sabtu 3 Rabiulakhir 1436 / 24 Januari 2015 06:22
syrian-operations
SETIDAKNYA 35 warga sipil tewas Jumat kemarin (23/1/2015) dalam serangan udara rezim di Damaskus, menurut pernyataan yang dibuat oleh kelompok oposisi.
Angkatan udara rezim Suriah menyerang warga sipil setelah shalat Jumat di desa Hamoriya yang terletak di pedesaan Damaskus, lapor Komite Koordinasi Lokal Suriah dan dikutip oleh Worldbulletin.
“Tim medis mengumpulkan bagian-bagian mayat yang berceceran dan ambulans membawa korban terluka ke rumah sakit. Banyak rumah hancur dalam serangan itu dan beberapa warga lainnya terbakar,” kata Mahir Hamouri seorang aktivis lokal.
Pasukan udara rezim Suriah membom desa Ghouta timur dekat Damaskus, Hamouri menambahkan.
Perang di Suriah telah mengakibatkan kematian 350.000 orang dan menelantarkan hampir setengah dari populasi negara itu.[fq/islampos]

Thursday, 22 January 2015

Serangan udara rezim Nushairiyah Suriah membunuh 5, melukai 60 orang di Damaskus


Kamis, 1 Rabiul Akhir 1436 H / 22 Januari 2015 09:28
Serangan udara rezim Nushairiyah Suriah membunuh 5, melukai 60 orang di Damaskus
Ilustrasi - Serangan udara rezim Nushairiyah Suriah membunuh 5, melukai 60 orang di Damaskus
 
DAMASKUS (Arrahmah.com) – Tentara Presiden Bashar al-Assad melakukan serangan udara di dekat kota Damaskus yang menyebabkan lima orang tewas dan melukai 60 orang lainnya, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Rabu (21/1/2015).
Serangan udara itu dilakukan di kota Douma dekat ibukota Suriah yang menyebabkan perempuan dan anak-anak terluka, ungkap Yousuf Bustani, pejabat pers Komisi Umum Revolusi Suriah.
Bustani juga mengatakan bahwa puluhan rumah hancur dalam serangan itu. Yang terluka dirawat di rumah sakit di wilayah tersebut.
“Pemerintah telah membom daerah dan kota-kota di Ghouta Timur sejak pagi,” kata pejabat itu.
Dia juga mengatakan bahwa pasukan Assad terus melakukan serangan di lingkungan Zabadani, Daraa, Hamuriyah dan Zamalka.
(ameera/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2015/01/22/serangan-udara-rezim-nushairiyah-suriah-membunuh-5-melukai-60-orang-di-damaskus-2.html#sthash.mv6efJD6.dpuf

Wednesday, 21 January 2015

Serangan bom barel rezim Suriah menewaskan 65 warga sipil


Rabu, 30 Rabiul Awwal 1436 H / 21 Januari 2015 08:28
Serangan bom barel rezim Suriah menewaskan 65 warga sipil
Ilustrasi - Serangan bom barel rezim Suriah menewaskan 65 warga sipil
DAMASKUS (Arrahmah.com- Sedikitnya 65 orang tewas pada Selasa (20/1) dalam sebuah serangan bom barel rezim Suriah di sebuah pasar di kota Al-Hasakah di timur laut Suriah, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Sebuah pasar untuk menjual domba-domba di kota al-Khansa telah diserang oleh pasukan udara rezim Suriah, ungkap komisi umum revolusi Suriah dalam sebuah pernyataan.
“Serangan bom barel itu telah merubah pasar itu menjadi danau darah. Mayat korban tidak dapat diidentifikasi karena ledakan bom yang parah. Para korban termasuk perempuan dan anak-anak,” kata komisi itu.
Sejumlah orang terluka dalam serangan bom besar-besaran itu.
Dua orang juga tewas dalam serangan udara rezim di provinsi barat laut Idlib pada Selasa.
Desa Hizareen telah menjadi sasaran serangan udara rezim Suriah. Dua orang tewas termasuk seorang remaja berusia 15 tahun dan tujuh lainnya luka-luka. Sejumlah rumah hancur.
“Daerah yang ditargetkan adalah daerah pemukiman,” kata Abdul Hamid Abdul Aziz, seorang perwira polisi di Kepolisian Pembebasan Suriah.
(ameera/arrahmah.com).
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2015/01/21/serangan-bom-barel-rezim-suriah-menewaskan-65-warga-sipil.html#sthash.AVebjdcb.dpuf

Serangan bom barel rezim Suriah menewaskan 65 warga sipil


Rabu, 30 Rabiul Awwal 1436 H / 21 Januari 2015 08:28
Serangan bom barel rezim Suriah menewaskan 65 warga sipil
Ilustrasi - Serangan bom barel rezim Suriah menewaskan 65 warga sipil

DAMASKUS (Arrahmah.com- Sedikitnya 65 orang tewas pada Selasa (20/1) dalam sebuah serangan bom barel rezim Suriah di sebuah pasar di kota Al-Hasakah di timur laut Suriah, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Sebuah pasar untuk menjual domba-domba di kota al-Khansa telah diserang oleh pasukan udara rezim Suriah, ungkap komisi umum revolusi Suriah dalam sebuah pernyataan.
“Serangan bom barel itu telah merubah pasar itu menjadi danau darah. Mayat korban tidak dapat diidentifikasi karena ledakan bom yang parah. Para korban termasuk perempuan dan anak-anak,” kata komisi itu.
Sejumlah orang terluka dalam serangan bom besar-besaran itu.
Dua orang juga tewas dalam serangan udara rezim di provinsi barat laut Idlib pada Selasa.
Desa Hizareen telah menjadi sasaran serangan udara rezim Suriah. Dua orang tewas termasuk seorang remaja berusia 15 tahun dan tujuh lainnya luka-luka. Sejumlah rumah hancur.
“Daerah yang ditargetkan adalah daerah pemukiman,” kata Abdul Hamid Abdul Aziz, seorang perwira polisi di Kepolisian Pembebasan Suriah.
(ameera/arrahmah.com).
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2015/01/21/serangan-bom-barel-rezim-suriah-menewaskan-65-warga-sipil.html#sthash.2O7v5wUm.dpuf

Syria mula musnahkan tapak penghasilan senjata kimia


Tiga anggota keselamatan memeriksa kawasan menghasilkan senjata
Tiga anggota keselamatan memeriksa kawasan menghasilkan senjata kimia di syria.
DAMSYIK 20 Jan. – Syria mula memusnahkan sisa tapak penghasilan senjata kimia, walaupun mengalami masalah cuaca buruk dan kekurangan logistik, lapor Pertubuhan bagi Pencegahan Senjata Kimia (OPCW), hari ini.
Menurut jurucakap OPCW, Peter Sawczak, operasi memusnahkan tapak itu lewat sebulan daripada jadual berpunca daripada syarikat kontraktor terlibat dalam proses tersebut menarik diri.
Kerajaan Syria sebelum ini berkata, tugas memusnahkan 12 tapak dan terowong yang digunakan untuk menghasilkan senjata kimia sepatutnya bermula pada November lalu.
Tetap satu daripada dua syarikat tempatan yang ditugaskan untuk memusnahkan terowong tersebut terpaksa menunggu lama penghantaran bahan letupan dan peralatan lain, menyebabkan proses tersebut tertangguh.
Sumber yang rapat dengan OPCW melaporkan, proses memusnahkan bermula di bahagian terowong, tetapi masalah salji tebal melambatkan jadual.
“Damsyik menetapkan sasaran untuk memusnahkan satu terowong setiap bulan,” tambah sumber itu.
Julai lalu, OPCW yang ditugaskan untuk memantau proses memusnahkan tapak penghasilan senjata kimia di Syria, memberi masa selama 60 hari kepada kerajaan Syria untuk berbuat demikian.
Damsyik sebelum ini mematuhi perjanjian untuk menghentikan operasi penghasilan senjata kimia pada Oktober 2013, tetapi masih perlu memusnahkan lokasi pembuatan bahan berbahaya itu.
Sebanyak 1,300 tan metrik bahan senjata kimia telah dikeluarkan di Syria dan kebanyakannya dimusnahkan di luar negara oleh tentera Amerika Syarikat (AS). – AFP
- See more at: http://www.utusan.com.my/berita/luar-negara/syria-mula-musnahkan-tapak-penghasilan-senjata-kimia-1.50252#sthash.Ob1LINqY.dpuf

Monday, 12 January 2015

Teman wanita suspek pengganas kini di Syria?


PARIS 11 Jan. – Teman wanita kepada suspek pengganas yang ditembak mati dalam insiden tebusan di sebuah pasar raya di sini, kelmarin, Hayat Boumeddiene, dipercayai memasuki Turki pada awal bulan ini dan kini mungkin berada di Syria.
Hayat Boumeddiene
Sumber keselamatan Turki melaporkan, Boumeddiene memasuki negara itu pada 2 Januari lalu dan dia turut mempunyai tiket pergi balik dari Madrid ke Istanbul.
Jelas sumber berkata, wanita berusia 26 tahun itu dipercayai berada di bandar Sanliurfa, tenggara Turki sebelum ke bergerak ke Syria, tetapi tiada bukti jelas yang mengesahkan dia berbuat demikian.
“Pihak berkuasa Turki tidak menahan Boumeddiene kerana tidak memperoleh maklumat risikan daripada Perancis.
“Kami tidak boleh menghalang semua orang memasuki negara ini tanpa perkongsian maklumat risikan dan jika Perancis memberi data tersebut, Boumeddiene mungkin telah ditahan dan diekstradisi ke Paris,” kata sumber itu yang enggan dinamakan.
Bagaimanapun sumber itu menambah, perkongsian maklumat risikan antara Perancis dan Turki semakin baik selepas kejadian serangan di ibu pejabat akhbar mingguan Charlie Hebdo yang mengorbankan 12 nyawa.
Pihak berkuasa Perancis dalam pada itu mengesahkan Boumeddiene berada di luar Perancis ketika insiden serangan di Charlie Hebdo dan drama tebusan di pasar raya berlaku.
Boumeddiene, merupakan kekasih kepada seorang daripada suspek pengganas yang ditembak mati, Amedy Coulibaly, 32, dalam insiden tebusan di Porte de Vincennes, Paris. – AFP
- See more at: http://www.utusan.com.my/berita/luar-negara/teman-wanita-suspek-pengganas-kini-di-syria-1.46917#sthash.cnFFOt2j.dpuf

Saturday, 10 January 2015

670,000 kanak-kanak di Syria terjejas dalam pendidikan


GENEVA 7 Jan. - Kira-kira 670,000 kanak-kanak di Syria tidak meneruskan persekolahan selepas militan Negara Islam (IS) mengarahkan penutupan sekolah bagi menukar kurikulum sekolah.
Menurut jurucakap Tabung Kanak-kanak Pertubuhan Bangsa Bersatu (UNICEF), Christophe Boulierac, kanak-kanak yang mendaftarkan diri di sekolah rendah dan menengah di Raqqa, pedalaman Deir al-Zor dan wilayah Aleppo terjejas berikutan penutupan sekolah. - REUTERS
- See more at: http://www.utusan.com.my/berita/luar-negara/670-000-kanak-kanak-di-syria-terjejas-dalam-pendidikan-1.45397#sthash.EkHM1X5H.dpuf

OPCW sahkan kerajaan Syria guna senjata kimia

Kanak-kanak Syria dibawa menaiki sebuah lori pikap dari kawasan
Kanak-kanak Syria dibawa menaiki sebuah lori pikap dari kawasan perumahan Bab al-Hadid di Aleppo, utara Syria selepas kawasan itu menjadi sasaran serangan roket pada 2 Januari lalu. – AFP
NEW YORK 7 Jan. – Pertubuhan bagi Pencegahan Senjata Kimia (OPCW) dalam laporannya membuat rumusan ‘dengan keyakinan yang tinggi’ bahawa kerajaan Syria bertanggungjawab menggunakan gas klorin semasa melancarkan serangan di tiga buah kampung di negara itu pada tahun lalu.
Sekurang-kurangnya 13 orang daripada kira-kira 500 penduduk terbunuh dalam serangan itu, me­nurut laporan menerusi misi mencari fakta oleh OPCW yang diperolehi agensi berita AFP, semalam.
Majlis Keselamatan Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) yang membincangkan laporan itu, semalam mencetuskan perdebatan antara Britain, Perancis, Amerika Syarikat (AS) dan Rusia.
Duta AS ke PBB, Samantha Po­wer berkata, laporan terbaharu itu menyediakan ‘lebih banyak saksi tentang bukti penggunaan gas klo­rin oleh kerajaan Syria’.
“Syria mesti menjelaskan bahawa adalah tidak cukup dengan hanya memusnahkan senjata kimia yang diisytihar sahaja, tetapi mesti menghentikan menggugurkan bahan letupan kimia ke atas orang awam,’’ kata Power dalam tweet beliau.
Laporan OPCW, bagaimanapun tidak menyatakan pihak yang bertanggungjawab melancarkan se­ra­­­ngan gas klorin di Kampung Talmenese, Al Tamanah dan Kafr Zita yang bermula dari April hingga Ogos tahun lalu.
Power memetik laporan yang menyatakan 32 saksi melihat atau mendengar bunyi helikopter sebelum bom digugurkan dan 29 penduduk terhidu klorin.
Duta Chile ke PBB, Cristian Barros Melet yang mempengerusikan mesyuarat Majlis Keselamatan yang dianggotai 15 negara itu pada bulan ini menolak untuk menyediakan butiran tentang perbincangan itu dengan menyatakan bahawa majlis berkenaan akan terus menerima laporan daripada badan itu. – AFP
- See more at: http://www.utusan.com.my/berita/luar-negara/opcw-sahkan-kerajaan-syria-guna-senjata-kimia-1.45576#sthash.3dwJs5XU.dpuf

Friday, 9 January 2015

ukti gas klorin digunakan di Syria


8 Januari 2015


THE HAGUE - BELANDA. Pertubuhan bagi Larangan Senjata Kimia (OPCW), kelmarin mendakwa mereka mempunyai bukti yang menunjukkan gas klorin digunakan dalam serangan di Syria antara April dan Ogos tahun lalu.

Menurut laporan agensi itu, sekurang-kurangnya 13 maut manakala ratusan lagi menunjukkan gejala keracunan klorin sejurus insiden serangan ke atas perkampungan Talmenese, al-Tamanah dan Kafr Zita tersebut.

Bagaimanapun, laporan terbabit tidak mendedahkan dalang yang bertanggungjawab melancarkan serangan senjata kimia itu, namun keterangan 32 saksi menunjukkan gas klorin tersebut dilepaskan dari sebuah helikopter dipercayai milik tentera rejim Presiden Bashar
al-Assad. - Al-Arabiya

Ribut Huda landa negara rantau Arab

 8 Januari 2015
Salji tebal melanda sebahagian besar kawasan di Lubnan.
Salji tebal melanda sebahagian besar kawasan di Lubnan.

BEIRUT - LUBNAN. Ribut musim sejuk, Huda dilaporkan melanda sebahagian besar negara di Timur Tengah termasuk Lubnan, kelmarin. Media tempatan melaporkan fenomena itu telah menyebabkan penutupan lapangan terbang di ibu negara selepas kawasan sekitar dilanda salji, angin kencang dan sebahagian tempat turut ditenggelami banjir. Pihak berkuasa juga bertindak mengeluarkan amaran kepada pengguna lalu lintas supaya sentiasa mengikuti perkembangan laporan kaji cuaca bagi mengelakkan kejadian tidak diingini. Di Jordan, cuaca dijangka menjadi sangat sejuk disusuli hujan lebat di kawasan tengah dan utara negara itu. Jurucakap Jabatan Kaji Cuaca memaklumkan suhu di sekitar Amman diramalkan menurun sehingga di bawah 5 darjah Celsius dan salji setebal 2.5 hingga 7.6 sentimeter dijangka melanda ibu negara terbabit. Sementara itu, agensi berita Lubnan, Daily Star melaporkan ribut salji tersebut akan turut melanda beberapa kawasan di Israel dan wilayah Palestin. - Al-Arabiya

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Pelarian Syria paling ramai

Geneva: Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) berkata, pelarian Syria kini lebih ramai daripada warga Afghanistan selepas terpaksa melarikan diri ke lebih 100 negara akibat perang saudara di tanah air mereka.
Pelarian Syria direkodkan lebih 3 juta orang pada 2014 iaitu hampir satu dalam empat daripada 13 juta pelarian di seluruh negara yang mendapat bantuan PBB.
Jumlah berkenaan - yang tidak merangkumi pelarian Palestin - yang paling tinggi sejak tahun 1996, kata badan dunia itu dalam satu laporan.
Pesuruhjaya Tinggi bagi Pelarian PBB Antonio Guterres berkata, kira-kira lima juta pelarian Palestin pula menerima bantuan berasingan daripada agensi khas PBB, Agensi Bantuan dan Kerja PBB (UNRWA).
“Selagi masyarakat antarbangsa gagal memikirkan penyelesaian politik bagi konflik sedia ada dan mengelak perbalahan baru, kita akan terus berdepan keadaan ini,” katanya dalam satu kenyataan.
Sekurang-kurangnya 200,000 orang mati dan separuh daripada populasi Syria kehilangan tempat tinggal sejak konflik bermula pada Mac 2011 ekoran protes yang berakhir dengan perang saudara.s
Sementara itu, Agensi pelarian Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu, (UNHCR) berkata, kira-kira 5.5 juta orang di seluruh dunia terpaksa meninggalkan kediaman masing-masing untuk menjadi pelarian dalam tempoh enam bulan pertama tahun lalu. - AP
Artikel ini disiarkan pada : Khamis, 8 January 2015 @ 5:03 AM


DUA pelarian Syria duduk di kaki lima ketika salji melanda Istanbul, semalam.
- See more at: http://www.hmetro.com.my/node/22299#sthash.nc2jHooS.dpuf

Makam Imam 
Nawawi diletupkan

MAKAM Imam Nawawi rosak selepas dibom oleh kumpulan Barisan al-Nusra
MAKAM Imam Nawawi rosak selepas dibom oleh kumpulan Barisan al-Nusra di bandar Nawa di wilayah Daraa, kelmarin. – AGENSI
DARAA 8 Jan. - Kumpulan militan al-Qaeda cawangan Syria dilapor meletupkan beberapa makam ulama Sunnah termasuk makam Imam Nawawi yang terletak selatan negara ini, November lalu.
Pertubuhan Pemantau Hak Asasi Manusia berkata, tentera kumpulan Barisan al-Nusra yang merupakan anggota Militan Negara Islam (IS) menyamakan makam seperti tempat pemujaan menyebabkan kumpulan itu me­runtuhkan tempat pemujaan dan beberapa kuil dimusnahkan di kawasan tersebut.
Barisan al-Nusra telah meletupkan makam Imam Nawawi yang terletak di bandar Nawa di wilayah Daraa.
Kementerian Khazanah Islam yang hilang kawalan di wilayah Daraa kepada kumpulan penentang kerajaan mengutuk pengeboman tersebut sebagai satu serangan ke atas ‘sejarah negara’ dan warisan itu. – AFP
- See more at: http://www.utusan.com.my/berita/luar-negara/makam-imam-8232-nawawi-diletupkan-1.45906#sthash.CsCkZY9x.dpuf