Friday, 26 July 2013

MARYAM,WANITA BRITAIN MENJADI MUJAHIDDAH.



selama 2 hari ini, para mujahid media kaum muslimin di laman sosial sedang terkagum-kagum pada sebuah video yang menampakkan sesosok wanita muslimah warga British yang dengan beraninya datang dari jauh-jauh hingga ke Syria untuk ikut berjihad.

Video Eksklusif yang menceritakan mujahidah I itu diperolehi oleh Channel4 News kemudian difilemkan oleh Bilal Abdul Kareem, seorang mualaf asal Amerika yang kini hidup di tengah-tengah para Jihadis dari Barat berserta keluarga mereka di Syria. Sebelum ini Bilal Abdul Kareem yang kita kenal melalui filem dokumentari nya yang mengisahkan mujahid muda Inggris muda asy Syahid Kama Nahsabuh- Ibrahim al Mazwagi, yang secara ekslusif ditayangkan di stesen TV Channel4 Inggris pada 14 Jun lalu.

Bilal menuturkan,beliau ingin menunjukkan realiti kehidupan para jihadis asing disana. Tujuannya agar masyarakat dunia tak memandang mujahidin dengan sebahagian pemberitaan yang terkesan selalu negatif dan memojokkan.

Nah, siapakah muslimah itu? Bagaimana beliau boleh datang ke Syria? Berikut kami sajikan kisahnya!


Seorang Mualaf Mujahidah

Namanya Maryam. beliau adalah seorang wanita berkewarganegaraan British yang datang ke Syria untuk bergabung dalam barisan mujahidin. Jangan pandang sebelah mata, Muslimah cekal ini mahir menggunakan senapang Kalashnikov, dan tekadnya bergabung dalam gerakan perlawanan amatlah kuat.

Muslimah muda ini berperawakan tinggi, mengenakan jilbab lengkap dengan cadar. Dalam video beliau sedang menembakkan pistol. Dia berbicara dengan loghat London.

Maryam bukanlah nama sebenarnya, tetapi komitmennya untuk berjihad sangat nyata, "Kaum muslimin Syria adalah saudara-saudara kita dan mereka membutuhkan bantuan kita."

Di depan lensa kamera, Maryam sedang berlatih menggunakan Kalashnikov, kemudian menembakkan sepucuk Revolver. Dia ingin ikut melawan rezim Syi’ah Assad, dan menjemput syahid. Akan tetapi dia bukan seorang pejuang garis depan. Kini dia menjadi isteri seorang mujahid, namun tetap memikul senjata untuk melindungi diri.

Gambar-gambar terbaru dari Syria memberikan informasi-informasi baru ke dalam kehidupan warga Inggris yang telah melakukan perjalanan kesana bagi bergabung dengan mujahidin yang kini sepenuhnya telah menguasai wilayah utara negara itu.

Pernikahan Maryam dengan suami mujahidnya, Abu Bakar, diatur oleh ibunya tiga bulan lalu. Dia tidak bertemu dengan suaminya sampai setelah mereka melangsungkan pernikahan. Abu Bakar berasal dari Sweden , dan sememang nya Muslim sejak lahir. Sementara Maryam adalah seorang mualaf, baru memeluk Islam sekitar 4 tahun yang lalu.

Setiap Muslim Harus Berani Berkorban Untuk Saudaranya

"Di British, saya tidak menemukan laki-laki yang bersedia mengorbankan hidup mereka di dunia ini untuk kehidupan di akhirat... Saya banyak berdo’a, dan Allah memberikan jawaban agar saya datang ke sini untuk menikahi Abu Bakar," cerita Maryam.

Ketika beliau masih muda, beliau suka menonton bola sepak di kaca TV. Dia juga mendapat pendidikan psikologi dan sosiologi di perguruan tinggi,dia juga mengakui yang dia dari golongan yang berada.
Maryam pun menuturkan, orang tuanya tahu dia kini sedang dalam ''perjalanan'' ke negara yang dilanda perang, tapi mereka tidak tahu detail apa saja yang dia lakukan.

Maryam si Mujahidah telah memberikan pesanan yang dahsyat untuk kaum muslimin di seluruh dunia, "Kalian harus bangkit dan berhentilah takut dengan kematian... Kita tahu bahawa ada surga dan neraka. Pada hari akhir kelak, Allah akan tanya kalian yang hanya duduk-duduk saja dan menghabiskan waktu bersama keluarga ataupun studi kalian, kalian harus bergegas bangkit kerana waktu terus berputar!”

Maryam dan suaminya kini membesarkan anak bersama-sama, dan banyak memiliki harapan yang lain. Dalam video, mereka nampak menghabiskan waktu bersama-sama, berbahagi-bahagi tugas ketika memasak, dan berdebat kecil sesekali bercanda tentang senapang Kalashnikov siapa yang lebih hebat.

Mereka berdua menyatakan kesetujuannya pada visi besar Mujahidin Syria. Untuk tujuan jangka panjang mereka adalah pembebasan Syria, diikuti pembentukan sebuah kekhalifahan Islam disana.

Abu Bakar sendiri adalah anggota mujahidin Khataib al Muhajirin wa Ansar, yang didalamnya terdiri dari para mujahid yang merupakan pendatang dari luar Syria, khususnya Eropah. Meskipun sudah beristeri, Abu Bakar jarang absent/gagal menghadir kan diri dari pertempuran. Ia bahkan pernah membuat daftar operasi penyerangan yang berhasil dimenangkan oleh kesatuannya.

Mereka berjuang bersama faksi mujahidin besar lainnya, seperti Ahrar al Sham dan Jabhat al Nusrah li Ahli Syam yang berafiliasi pada al Qaeda.



Kelak Anak-Anakku Akan Bergabung Bersama Mujahidin

Tapi ini adalah Syria. Tidak hanya ada kemenangan disini, kadang mereka harus merengkuh kekalahan, dan kekejaman pasukan Syi’ah yang amat serius. Namun kekalahan ini tentu terubati, kerana syahid dan syurga adalah janji yang benar dari Allah.

Tentara Assad dan sekutu-sekutu nya berupaya keras merebut kembali wilayah-wilayah yang berhasil dibebaskan dan dikuasai mujahidin. Pada malam hari, dari bangunan di mana keluarga Maryam dan Abu Bakar tinggal, mereka dapat mendengar letusan senjata berat pasukan pemerintah dan melihat sinar kilatan tembakan di cakrawala.

Maryam mengatakan suara pertarungan itu tidaklah mengganggunya. Sebaliknya, ia mengatakan itu membuatnya merasa bahwa "kemenangan sudahlah dekat”.

“InsyaAllah anak-anak saya akan bergabung dengan mujahidin. Mungkin saya akan bergabung dengan mereka. Anak-anakku akan merasa terhormat bisa berada di tengah-tengah mujahidin, tidak seperti saya yang berada di rumah. Tapi, setidaknya saya hidup ada ditengah-tengah jihad," katanya bersemangat.

Keluarga lain yang berasal dari Britain juga hidup bersama Maryam. Mereka tinggal di tingkat bawah.

"Aisya" (bukan nama sebenarnya) mengatakan dia tiba di Syria sebulan yang lalu bersama suaminya. Mereka memiliki seorang anak perempuan.

Aisya menceritakan dia sedikit senang pada awalnya, tapi sekarang dia dan puterinya tinggal menetap di rumah itu, "Saya pikir kanak-kanak bisa beradaptasi dengan sangat cepat, jadi anak ku akan baik-baik saja. Beberapa hari pertama, putriku mengatakan dia ingin kembali pulang ke Inggris. Tapi kini dia baik-baik saja. Dia suka berada di luar ruangan, bisa bermain bersama yang lain."

di sunting dan di terjemahkan melalui :Facebook
channel4
Al Fajr Islamic Media Center 2
dan pautan admin2 page lain.
 

No comments:

Post a Comment