Abu Khalid, namanya. Sebelumnya dia tinggal di Jabal Akrad, desa di tepi Lattakia. Ia membawa seluruh anggota keluarganya untuk mengungsi ke goa akibat serangan rezim Assad yang tanpa henti setiap harinya.
"Saya ingin melindungi anak-anak saya dari serangan tentara rezim, karena itu saya membawa mereka mengungsi ke dalam goa. Namun di sini kami tidak menemukan apa-apa, di dalam gua sangat dingin, tidak ada cahaya. Kami tidak mempunyai lagi makanan dan bahkan kami tidak dapat menemukan air. Banyak yang memilih pindah ke goa, biasanya dalam satu gua terdapat 14 orang atau bahkan lebih dari itu."
Banyak warga Syria yang terpaksa mengungsi ke gua-gua atau ke bangunan-bangunan tua peninggalan zaman romawi dan ke rumah-rumah bawah tanah, mereka terpaksa membawa anak-anak mereka mengungsi ke tempat-tempat itu karena mereka tidak tahu lagi tempat yang aman bagi anak-anak mereka.
VIDEO: https://www.youtube.com/ watch?feature=player_embedd ed&v=QI1Fgapzwn8
—"Saya ingin melindungi anak-anak saya dari serangan tentara rezim, karena itu saya membawa mereka mengungsi ke dalam goa. Namun di sini kami tidak menemukan apa-apa, di dalam gua sangat dingin, tidak ada cahaya. Kami tidak mempunyai lagi makanan dan bahkan kami tidak dapat menemukan air. Banyak yang memilih pindah ke goa, biasanya dalam satu gua terdapat 14 orang atau bahkan lebih dari itu."
Banyak warga Syria yang terpaksa mengungsi ke gua-gua atau ke bangunan-bangunan tua peninggalan zaman romawi dan ke rumah-rumah bawah tanah, mereka terpaksa membawa anak-anak mereka mengungsi ke tempat-tempat itu karena mereka tidak tahu lagi tempat yang aman bagi anak-anak mereka.
VIDEO: https://www.youtube.com/
No comments:
Post a Comment