Jum`at, 22 Shafar 1435H / December 27, 2013
Shoutussalam – Innalillahi wa inna ilaihi raji’uun. Komisi Umum Revolusi Suriah melaporkan, setidaknya 1000 orang di Provinsi Utara Suriah, Aleppo meninggal dunia akibat dihujani oleh serangan pengecut bom Tentara Nushairiyyah selama 13 hari terakhir ini. Lansir Zaman Alwasl, Jum’at (27/12/2013).
Kebanyakan korban adalah penduduk sipil, diantaranya para wanita dan anak-anak. Mereka gugur setelah terkena ledakan 200 barrel bom yang dijatuhkan oleh helikopter-helikopter milik rezim Assad.
Bom Barrel sendiri adalah tabung silinder berisi bahan peledak atau drum minyak yang diangkut oleh helikopter. Mereka mampu menimbulkan korban dan kerusakan yang luas yang signifikan.
Kesaksian yang lebih kuat dipaparkan oleh aktivis media lokal, Aleppo Media Center yang secara aktif mempublikasikan foto-foto dan berita up to date di lapangan. Serangan bom rezim itu hanya sedikit yang menargetkan Mujahidin, tapi penduduk sipil. Tercatat, dari seratus orang yang gugur, hanya 1 sampai 2 orang Mujahid saja yang ikut gugur.
Diantara markas-markas Mujahidin yang turut diserang utamanya markas Mujahidin Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS) dan Jabhat al Nusrah di Aleppo. Frekuensi serangan paling banyak ketika beredar kabar palsu bahwa Mujahidin telah berhasil menguasai benteng terakhir rezim di penjara pusat Aleppo.
Sejak jatuhnya sebagian besar wilayah Aleppo ke tangan Mujahidin, tentara rezim mulai menggila. Mereka enggan melakukan serangan darat, dan lebih memilih menggunakan serangan pengecut melalui udara yang cukup sulit dijangkau Mujahidin. [arkan/ dbs]
http://shoutussalam.com/
No comments:
Post a Comment