Suara hati seorang Ayah di Syria yang melihat anaknya terbunuh dengan kejam di hadapan kedua matanya:
Atas dosa apakah kamu dibunuh nak?
Sungguh, Ayah merindukan saat-saat ketika melihatmu telah tumbuh menjadi laki-laki dewasa..
Namun Ayah sadar.. bahwa surga lebih merindukan kehadiranmu..
Pergilah nak, sambut panggilan itu.. Ayah telah ridha..
Pergilah menuju keridhaan Rabb-mu..
---------------
As-Syahid(in syaa Allah) Badr dari Jobar, Damaskus.
Syahid di Al-Melihah, pinggiran kota Damaskus (23-10-2013)
Atas dosa apakah kamu dibunuh nak?
Sungguh, Ayah merindukan saat-saat ketika melihatmu telah tumbuh menjadi laki-laki dewasa..
Namun Ayah sadar.. bahwa surga lebih merindukan kehadiranmu..
Pergilah nak, sambut panggilan itu.. Ayah telah ridha..
Pergilah menuju keridhaan Rabb-mu..
---------------
As-Syahid(in syaa Allah) Badr dari Jobar, Damaskus.
Syahid di Al-Melihah, pinggiran kota Damaskus (23-10-2013)
No comments:
Post a Comment