Damaskus – Badan Hak Asasi Manusia (HAM), Senin lalu (23/4/2013), merilis jumlah menghawatir anak Suriah yang menjadi korban kebengisan rezim dzolim Bashar Al Asad. Setidaknya 7.837 anak Suriah terbunuh sejak pecahnya revolusi pada Maret 2011 lalu.
Jumlah itu, hasil pendataan Hak Asasi Manusia sejak pecahnya revolusi hingga awal bulan April ini. Dalam rilisnya, HAM juga menunjukkan nama, foto, tanggal dan tempat anak-anak yang tidak bersalah itu di bantai.
Dari semua anak-anak malang tersebut, 2.343 adalah anak perempuan. 1930 di antaranya merupakan anak-anak di bawah umur 10 tahun. Sedangkan 348 lainnya adalah anak-anak yang masih dalam susuan ibu mereka.
HAM menyebutkan dalam rilis itu, setidaknya 327 dari anak-anak yang tidak tahu apa-apa tersebut dieksekusi di tempat dengan di sebelih atau di brondong dengan senjata api. Sedangkan lainnya terbunuh akibat pengeboman-pengeboman, bidikan sniper dan cara-cara pembantaian lainnya.
Rilis itu juga menyebutkan, lebih dari sembilan ribu anak Suriah ditangkap tanpa alasan yang jelas. Mereka mengalami penyiksaan sadis dengan berbagai macam metode penyiksaan. Bahkan, metode-metode penyiksaan untuk orang dewasa diberlakukan juga untuk anak-anak, sehingga setidaknya 79 dari mereka terbunuh di bawah penyiksaan di penjara.
Di akhir rilisnya, HAM menyebutkan bahwa kebanyakan korban terbunuh di Suriah adalah warga sipil yang mencapai jumlah 91%. Ini merupakan jumlah korban warga sipil tertinggi selama terjadinya perang di Dunia yang hanya mencapai 57%. Namun, negara-negara internasional menutup mata atas kejahan perang ini. Bahkan, mereka meributkan brigade-brigade pejuang Suriah yang ikhlas melindungi warga sipil dari pembantaian.
(KabarDuniaIslam/an-najah.net)
No comments:
Post a Comment