Selama ini, sampai hari pula ini kita masih terus melihat berbagai pembantaian yang dilakukan pada kaum muslimin. Sampai hari ini pula kita masih terus merintih, menangis menahan sakit melihat saudara kita disana dan disini didzolimi dengan sadis.
Luka dan darah yang terus mengalir, seakan-akan mereka adalah korban dari genocide yang dilakukan oleh manusia yang berhati hewan. Bahkan hewan pun takkan pernah berkelakuan seperti mereka. Ketika seorang sahabat menanyakan dan terus menanyakan pada kita, jalan apa yang terbaik bagi mereka? Dengan apa kita dan mereka bisa menuju ke kemuliaan?
Perkataan Semu
Acapkali kita selalu mengingatkan dan membicarakan mengenai janji-janji palsu para membuat keputusan. Utopia dari para pemimpin negeri-negeri muslim, yang telah meninggalkan millah ibrahim dan ketauhidan mereka. Mereka berpaling pada wajah dan dollar dajjal yang melenakan hidup mereka. Dengan bertabur emas, berlian, permata, yaqut, zamrud, mutiara, dan sebagainya. Mereka tanpa rasa bersalah menukar darah dan nyawa kaum muslimin yang sangat berharga. Ratusan, ribuan, bahkan jutaan nyawa kaum muslimin tak berdosa yang menjadi korban dari keserakahan kepentingan dan nafsu duniawi yang sesat.
Slogan-slogan yang mereka teriakkan telah lari dan tak sesuai dengan apa yang akan Allah berikan. Allah Ta’ala berfirman:
“Katakanlah: “tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan. Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya, atau (azab) dengan tangan kami. Sebab itu tunggulah, sesungguhnya kami menunggu-nunggu bersamamu.” (at-Taubah [9] : 52)
Kemana pula semangat dari Shahabiyah Asma binti Abu Bakar pernah berkata kepada anaknya, Abdullah bin Zubair untuk memberikan motivasi dan semangat, yaitu “Isy Kariman Aw Mut Syahidan…”
Hanya Dengan Iman & Al-Qur’an
Kembalikanlah diri kita pada alunan tartil Al-Qur’an yang terdengar begitu indah dan sempurna. Sembari menceritakan kisah-kisah kemenangan yang mulia dari kaum muslimin dahulu kala, ketika mereka mempertahankan tauhid mereka hanya karena Allah Ta’ala. Memberikan rasa aman dan nyaman untuk bersegera memilih jalan yang terbaik.
Kita berdiri disini, dititik ini, dengan batalion iman. Bersama mushaf Al-Qur’an yang menemani sepanjang waktu dan perjalanan. Untuk memulai perjuangan mendapatkan kemenangan yang mulia. Dengan berbekal senjata, disertai teriakkan takbir yang menggemuruh di waktu fajar, yang dapat menggetarkan pasukan musuh.
Inilah jalannya! Jalan yang mungkin dibilang membosankan dan penuh dengan onak duri bagi mereka yang memandangnya sebagai kekerasan. Tidak ada jalan lain yang dapat menyampaikan, meskipun ini adalah jalan yang panjang. Karena semua akan terjawab, hanya dengan batalion iman.
Wallahua’lam bisshowab
Sumber : al-mustaqbal.net
(KabarDuniaIslam)
No comments:
Post a Comment