Ribuan jiwa kaum muslimin bertarung nyawa di seluruh penjuru dunia hingga membuat telinga kita menjadi kebal, biasa tanpa ada getaran yang keluar dari lubuk hati.
Sudah jenuhkah kita dengan keadaan ini kerana tidak punya solusi dalam membela mereka atau sudah terlalu beratkah masalah diri kita sendiri sehingga tidak beranjak dari tempat yang sama di tempat yang sama.
Rohingya, Syria, Kashmir , apakah kita pernah mendengar suara orang Islam di sana, bagaimana keadaannya atau sama sekali belum pernah kita dengar derita mereka bahkan posisi wilayah itu saja tak pernah kita ingin mencari tahu.
Bagaimana mungkin seorang muslim menjadi sediam ini hanya karena masalah menghantam diri bertubi-tubi dengan mudah menganggap remeh penderitaan kaum muslimin nun jauh di sana.
Apakah tidak ada getaran dalam hati yang paling dalam, kemarahan yang memuncak dan bunyi gigi yang menahan marah ketika membuka berita, website berita yang lebih sering diikuti hanya gosip selebritinya.
Bahwa di sana, di ribuan wilayah kaum muslimin ada sebuah tragedi kemanusiaan. Wanitanya diperkosa, anak-anaknya dibunuh dan kaum lelakinya mati di lorong-lorong kota. Kenapa kita tidak pernah mencuba membacanya, sekadar membaca. Kenapa tidak pernah.
Tapi saya yakin bahwa kita semua akan bangkit bersama lalu memikirkan ini bersama-sama, berjam-jam bila tragedi itu menimpa kehidupan kita.
Jika ibu dan saudari kita diperkosa di depan mata kita, ayah kita dilenyek lehernya di hadapan kita dan diri kita diseret-seret dalam lorong gelap hanya kerana diri kita semua memeluk agama Islam.
Suatu hari kita akan membuktikannya.
Karena sebuah penderitaan tak akan pernah dijiwai dan dirasakan kecuali oleh orang yang merasakannya, menikmatinya lalu bangkit melawan penderitaan tersebut.
Pilihannya adalah sebelum merasakan penderitaan tersebut dirasakan.
Rasakan dulu bagaimana kaum muslimin yang menderita itu dalam diri sendiri.
Jika itu menimpa kita, sanggupkah bertahan?
lihatlah video ini : http://youtu.be/ 4YzfqwF3_uE
Sudah jenuhkah kita dengan keadaan ini kerana tidak punya solusi dalam membela mereka atau sudah terlalu beratkah masalah diri kita sendiri sehingga tidak beranjak dari tempat yang sama di tempat yang sama.
Rohingya, Syria, Kashmir , apakah kita pernah mendengar suara orang Islam di sana, bagaimana keadaannya atau sama sekali belum pernah kita dengar derita mereka bahkan posisi wilayah itu saja tak pernah kita ingin mencari tahu.
Bagaimana mungkin seorang muslim menjadi sediam ini hanya karena masalah menghantam diri bertubi-tubi dengan mudah menganggap remeh penderitaan kaum muslimin nun jauh di sana.
Apakah tidak ada getaran dalam hati yang paling dalam, kemarahan yang memuncak dan bunyi gigi yang menahan marah ketika membuka berita, website berita yang lebih sering diikuti hanya gosip selebritinya.
Bahwa di sana, di ribuan wilayah kaum muslimin ada sebuah tragedi kemanusiaan. Wanitanya diperkosa, anak-anaknya dibunuh dan kaum lelakinya mati di lorong-lorong kota. Kenapa kita tidak pernah mencuba membacanya, sekadar membaca. Kenapa tidak pernah.
Tapi saya yakin bahwa kita semua akan bangkit bersama lalu memikirkan ini bersama-sama, berjam-jam bila tragedi itu menimpa kehidupan kita.
Jika ibu dan saudari kita diperkosa di depan mata kita, ayah kita dilenyek lehernya di hadapan kita dan diri kita diseret-seret dalam lorong gelap hanya kerana diri kita semua memeluk agama Islam.
Suatu hari kita akan membuktikannya.
Karena sebuah penderitaan tak akan pernah dijiwai dan dirasakan kecuali oleh orang yang merasakannya, menikmatinya lalu bangkit melawan penderitaan tersebut.
Pilihannya adalah sebelum merasakan penderitaan tersebut dirasakan.
Rasakan dulu bagaimana kaum muslimin yang menderita itu dalam diri sendiri.
Jika itu menimpa kita, sanggupkah bertahan?
lihatlah video ini : http://youtu.be/
No comments:
Post a Comment