TEMPO.CO, Berlin - Sebagian besar rakyat Jerman menolak aksi militer terhadap Suriah. Dalam sebuah jajak pendapat disebutkan, mayoritas menolak Jerman terlibat peperangan di Suriah.
"Tidak ada permintaan kepada kami terhadap sebuah komitmen (aksi) militer," ujar juru bicara Kanselir Jerman, Steffen Seibert, kepada wartawan Jumat, 30 Agustus 2013.
Ketika ditanya wartawan mengenai kemungkinan keterlibatan militer Jerman di Suriah, dia menukas, "Kami sama sekali tidak mempertimbangkannya dan kami memang tidak (akan) mempertimbangkan."
Selanjutnya Seibert merujuk pada "pembatasan" keterlibatan militer Jerman di luar negara menurut undang-undang yang harus mendapatkan persetujuan Parlemen. Dia tidak menerangkan apakah Berlin terlibat perang seperti dilakukan sejumlah negara tanpa mandat PBB.
"Saya tidak ingin berspekulasi di sini, apakah jawaban(komunitas) internasional terhadap kejahatan (di Suriah) benar atau tidak," ucapnya. "Dewan Keamanan PBB harus mempertimbangkannya."
Kanselir Jerman, Angela Merkel, berada dalam kebingungan diplomasi menyusul pembicaraannya melalui telepon pada Kamis, 29 Agustus 2013, dengan Presiden Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat mengenai pentingnya aksi militer dengan mandat Dewan Keamanan PBB.
Penantang Merkel pada pemilu Jerman, 22 September 2013, Peer Steinbrueck, pada Jumat, 30 Agustus 2013, menentang intervensi militer terhadap Suriah. Dia menekankan pada upaya diplomasi. "Serangan militer tidak bisa melindungi rakyat Suriah."
"Tidak ada permintaan kepada kami terhadap sebuah komitmen (aksi) militer," ujar juru bicara Kanselir Jerman, Steffen Seibert, kepada wartawan Jumat, 30 Agustus 2013.
Ketika ditanya wartawan mengenai kemungkinan keterlibatan militer Jerman di Suriah, dia menukas, "Kami sama sekali tidak mempertimbangkannya dan kami memang tidak (akan) mempertimbangkan."
Selanjutnya Seibert merujuk pada "pembatasan" keterlibatan militer Jerman di luar negara menurut undang-undang yang harus mendapatkan persetujuan Parlemen. Dia tidak menerangkan apakah Berlin terlibat perang seperti dilakukan sejumlah negara tanpa mandat PBB.
"Saya tidak ingin berspekulasi di sini, apakah jawaban(komunitas) internasional terhadap kejahatan (di Suriah) benar atau tidak," ucapnya. "Dewan Keamanan PBB harus mempertimbangkannya."
Kanselir Jerman, Angela Merkel, berada dalam kebingungan diplomasi menyusul pembicaraannya melalui telepon pada Kamis, 29 Agustus 2013, dengan Presiden Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat mengenai pentingnya aksi militer dengan mandat Dewan Keamanan PBB.
Penantang Merkel pada pemilu Jerman, 22 September 2013, Peer Steinbrueck, pada Jumat, 30 Agustus 2013, menentang intervensi militer terhadap Suriah. Dia menekankan pada upaya diplomasi. "Serangan militer tidak bisa melindungi rakyat Suriah."
No comments:
Post a Comment