AHAD, 25 DISEMBER 2016 @ 4:43 PM
DAMSYIK: Pesawat Russia meningkatkan serangan di beberapa bandar di wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak dan kawasan pedalaman Aleppo, dua hari selepas pemindahan pemberontak dari kawasan terakhir ditawan mereka di utara Aleppo.
Sekurang-kurangnya lapan serangan menyasarkan Binish, Saraqeb dan Jisr al Shaqour, bandar utama di Idlib. Ada laporan kematian dalam kalangan penduduk awam.
Idlib menjadi sasaran serangan bom ketika timur Aleppo berhadapan peningkatan serangan udara sehingga pertahanan pemisah runtuh dan terpaksa bersetuju dengan perjanjian pemindahan.
Tentera Syria memberi petunjuk kempen besar-besaran seterusnya selepas kejayaan di Aleppo bertujuan mengusir pemisah dari kubu kuat mereka di Idlib, lokasi kebanyakan briged dalam pakatan dikenali sebagai Jaish al Fateh beroperasi.
Penduduk dan pemisah berkata, pesawat Russia dan Syria juga melancarkan serangan besar-besaran terhadap wilayah di barat dan selatan pedalaman Aleppo pada hari kedua sejak pemberontak terakhir meninggalkan kawasan dikuasai mereka di bandar raya itu.
Mereka membedil bandar Khan al Asal, kira-kira 14 kilometer ke barat Aleppo, dengan bom berangkai ketika serangan turut dilancarkan di Hreitan dan Andan. Bandar berhampiran, Atareb juga diserang.
Walaupun tentera Syria, dengan bantuan militia Iran, menguasai seluruhnya Aleppo selepas Russia melancarkan ratusan serangan, sebahagian besar barat dan selatan pedalaman bandar raya itu masih dikuasai pemisah.
Pemisah berkata, mereka berjaya menangkis serangan militia semalam untuk mendapatkan wilayah Rashideen di barat Aleppo.
Tentera Syria berterusan mengepung kawasan di timur Aleppo yang jatuh ke tangan mereka Khamis lalu. - Reuters
4 Oktober 2016
SURIAH (Jurnalislam.com) – Perempuan Relawan Angkatan Darat di jajaran pasukan rezim Assad melaporkan sebuah skandal seks, dalam rekaman yang diposting oleh sekelompok relawan yang disebut “secret Panthers” dari Brigade 130 yang digunakan oleh Rusia dalam operasi mereka, ElDorar AlShamia melaporkan, Senin (03/10/2016).
Para relawan menekankan pada pengakuan mereka bahwa petugas Brigade 130 ini memilih beberapa relawan untuk dieksploitasi secara “seksual”, dan yang lainnya juga diperlakukan buruk, tidak diberikan makanan, minuman atau tempat tinggal, dan tidak ada pelatihan yang diberikan untuk relawan; ketika petugas Brigade ini berpura-pura sebagai ahli Rusia yang berkunjung ke kamp mereka, dan mengklaim bahwa mereka melatih relawan untuk bertempur.
“Kami menemukan bahwa pasukan Pertahanan Nasional lebih mendingan daripada pasukan Kementerian Pertahanan Suriah, mereka merekrut perempuan untuk fantasi seksual pribadi, dan mengabaikan yang lain.” salah satu relawan yang muncul dalam video tersebut mengatakan.
Dokumen yang bocor mengungkapkan pemerasan sebelumnya oleh personil Departemen Pertahanan terhadap perempuan yang kehilangan suami mereka selama bertugas bersama milisi pertahanan nasional dalam operasi rezim Suriah Assad.