Tuesday 15 July 2014

Suriah dan Palestina diserang! Konflik Agama atau bukan Agama?



Oleh : Ustadz Bachtiar Nasir

Melihat konflik di Palestina ada sebagian muslim sekuler yang berspekulasi dengan asumsi dan hawa nafsunya lalu berkata begini; “Masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan, bukan masalah agama, ada 50 persen orang Nasrani yang tinggal di Palestina, ada 12.000 orang muslim Arab yang bekerja di dalam kemiliteran Israel, dst”.

Saya ingin memulai tulisan ini dengan sebuah pertanyaan;
Apakah agama Islam tidak punya cara pandang dan aturan kemanusiaan?

Jawabnya;

Islam memiliki 5 prinsip dasar kemanusiaan dalam syariatnya (al-dharuriyat al-khamsah), yakni :

1. Melindungi hak beragama (berkeyakinan)
2. Melindungi jiwa (hak untuk hidup)
3. Melindungi akal (hak berekspresi dan berpendapat)
4. Melindungi harta (hak memiliki)
5. Melindungi kehormatan keturunan.

Titik nol sejarah Palestina dimulai dari keengganan orang Yahudi untuk berjihad bersama Musa ‘alayhissalam dalam merebut Baitul Maqdis, karenanya Allah biarkan mereka terlunta-lunta selama 40 tahun di Padang Tiih.

Mereka berkata; “Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalmnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja.” (QS. Almaidah;24).

Cara berfikir kaum sekuler muslim yang takut dengan Jihad saat ini sama seperti cara pandang “kemanusiaan” pengikut Musa ‘alayhissalam dahulu.

Apapun motif konflik kemanusiaan yang terjadi di Palestina kemarin dan saat ini yang jelas sudah mengorbankan ribuan nyawa utamanya di kalangan masyarakat sipil dan khususnya anak-anak, perempuan dan orang lemah. Dalam pandangan al-Qur’an, membunuh 1 nyawa tanpa alasan yang haq secara agama maka pelakunya dianggap telah membunuh semua manusia (QS. Almaidah; 32).

Belum lagi perampasan tanah dan pengusiran penduduk Palestina yang dilakukan oleh Zionis Israel adalah tindakan yang kental dengan semangat keagamaan, Zionis mengklaim bahwa tanah Palestina adalah tanah suci yang dijanjikan (the promising land), yang dilanjutkan dengan penistaan terhadap agama-agama yang tidak sejalan dengan keyakinan mereka. Agresi militer yang mereka kerahkan juga sangat kental permusuhannya terhadap Al-Islam. Lebih dari itu kaum Zionist lah yang merekayasa terjadinya perang dunia ke I demi eksistensi mereka di Palestina.

Palestina adalah kota suci 3 agama (Yahudi, Nasrani dan Islam), sebelumnya kehidupan diatas aturan agama yang membuat mereka hidup damai berdampingan walau berbeda etnik dan kultur selama ribuan tahun lamanya, sampai kemudian datanglah kekuatan iblis anti agama kaum Zionis yang memporak-porandakan segalanya, adakah kekuatan yang bisa mengimbangi kekuatan Iblis selain kekuatan doktrin agama?!.

Zionis Israel yakin benar bahwa kekuatan agamalah yang dapat mengalahkan mereka, disinilah kaum lemah akal dan sekuler terpedaya oleh senjata pemikiran Zionis yang menyihir mereka dengan isu “kemanusiaan” yang dibenturkan dengan agama, celakanya media dan konspirasi Zionis inilah yang dikonsumsi dan memerangkap para tokoh muslim sekuler dalam memandang serangan Israel terhadap Gaza.

Bahwa ada kepentingan ekonomi dan politik dibalik serangan ini adalah keniscayaan yang tak dapat dipungkiri, seperti; jual beli senjata, transaksi logistik, bisnis trasportasi sampai pada pencitraan dan kampanye produk. Tapi bukan berarti menafikan adanya motif anti agama Islam dibalik semuanya.

Bukankah motif kedatangan belanda ke Indonesia hanya masalah elonomi?, lalu apakah salah jika para pejuang memekikkan takbir semisal Pangeran Diponegoro, Bung Tomo, Jenderal Besar Soedirman. Dan ada yang salah dengan KH Hasyim Asy’ari yang mengeluarkan Resolusi Jihad 10 November 1945?.

Ya betul ada banyak Nasrani di Palestina, ada orang Arab di dalam tubuh militer Israel, tapi apakah bisa dimaafkan ketika senjata Zionis tidak dapat memilih hanya ingin menyerang tentara di Gaza tapi ternyata menyasar perempuan dan anak-anak?. Dan dianggap salah jika orang- orang di Gaza mempersenjatai diri dengan seadanya dibanding dengan senjata super canggih Israel?

Ada ribuan muslim yang bekerja pada pemerintah kolonial Belanda saat itu, ada yang terpaksa demi perut, ada yang hedonis, ada oportunis yang berkhianat pada negerinya sendiri, lalu apakah salah jika para pejuang dengan jargon agama (jihad) ketika menyerang pos-pos penjajah Belanda?.

Apa yang dapat dilakukan PBB selain mengecam ketika Resolusinya diinjak-injak oleh Zionis Israel,? sampai kapan rakyat Palestina harus sabar menanti keadilan PBB yang membiarkan 80% tanah mereka dirampas, mana pejuang kemanusiaan di dunia ketika rakyat Gaza dibantai?!.

Begitu cepat pasukan PBB dikirim ke Afganistan, Kuwait, Irak, Syiria dan dunia Islam lainnya jika ada indikasi pelanggaran HAM, tapi bagaimana sikap PBB terhadap pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan Israel sejak tahun 1948 sampai sekarang?, apa yang dilakukan PBB terhadap ribuan pengungsi Palestina yang tidak boleh kembali ke tanah airnya?, bagaimana nasib 10.000 orang lebih tahanan mereka hari ini di penjara-penjara Zionis Israel, apa yang dilakukan oleh pejuang kemanusiaan terhadap mereka?.

Saya yakin masih banyak pejuang Islam yang berjuang ditingkat diplomasi politik di PBB, tapi perjuangan lewat jalur diplomasi saja tidak cukup, sangat dibutuhkan kesabaran dan tawakkal atas nama agama agar rakyat Palestina dapat bertahan. Selain itu dibutuhkan keberanian para lelaki kesatria untuk berjihad mempertahankan diri dan melindungi kaum lemah serta bangsanya dari invasi kejam penjajahan Zionist Israel.

Islam sebagai Diin adalah pandangan hidup dalam segala hal termasuk dalam memandang masalah kemanusiaan. Akal kaum sekuler terlalu na’if untuk dijadikan sandaran dalam menyelesaikan konflik di Palestina, solusi yang mereka tawarkan hanya perundingan sesaat yang bakal diinjak-injak kembali oleh kaum Zionis. Bersikap lemah dan tunduk pada perundingan dan lobi-lobi mereka sungguh sebuah kebodohan.

Bangkitlah ummat Islam, tinggalkan igauan kaum sekuler yang tak menguntungkanmu juga agamamu di dunia apalagi di akhirat.

Lawanlah kemungkaran dengan segenap kekuatanmu, jika tak sanggup maka dengan lisanmu, jika tak sanggup maka berdoalah kepada Tuhanmu. Tinggalkan cara berfikir kaum sekuler yang tak memiliki harapan pada Tuhannya.

Rasulullah berpesan pada kalian; Perangilah kaum Musyrik dengan 3 hal; Hartamu, Nyawamu dan Lisanmu (HR. Bukhari)

Membekali keluarga pejuang sama dengan berjuang bersama pejuang di medan tempur.

Wallahu a’lam bish shawab.

Perkara yang paling aku takut sekali ketika berjihad ialah penyakit hati iaitu RIAK..

Photo: Bismillah...

Perkara yang paling aku takut sekali ketika berjihad ialah penyakit hati iaitu RIAK... RIAK dalam keadaan sedar atau tidak sedar... sengaja atau tidak sengaja...

Rasulullah SAW sendiri takut akan penyakit ini menimpa umatnya kerana ia boleh berlaku dalam pelbagai keadaan...

Kerisauan itu dinyatakan Rasulullah SAW dalam sabda bermaksud: "Sesungguhnya yang paling ditakutkan daripada apa yang aku takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil)....
Sahabat bertanya: "Apakah dimaksudkan syirik kecil itu? Baginda menjawab: Riak." (Hadis riwayat Imam Ahmad) 

Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya Fathul Baari berkata: "Riak ialah menampakkan ibadah dengan tujuan dilihat manusia... lalu mereka memuji pelaku amalan itu."

Kerisauan Rasulullah SAW terhadap sifat riak disebabkan penyakit hati ini mudah menyerang setiap insan kerana jiwa manusia memiliki kecenderungan suka menerima puji dan kedudukan tinggi di hadapan orang lain... Al-Muhasibi menjelaskan penyebab riak: "Senang dipuji dan takut dicela, tunduk kepada dunia dan tamak kepada perkara dimiliki orang lain."
Riak juga berbahaya kerana meresap dalam amalan umat Islam dalam keadaan samar. Mereka yang dihinggapi penyakit riak tidak menyedari ibadah sudah tercemar kerana hilang keikhlasan...

Riak dianggap Rasulullah SAW sebagai amalan syirik kecil kerana bagi seseorang yang sudah dihinggapi sifat ini ibadahnya tidak lagi ikhlas untuk mendapat keredaan Allah... sebaliknya menempatkan insan lain sebagai tandingan bagi Allah kerana amalnya bertujuan menarik perhatian insan itu...

Justeru, riak bukan sekadar boleh menyebabkan seorang terjebak dalam dosa... ia sebenarnya boleh menyebabkan amalan tidak diterima Allah... ini yang paling aku takut... 

 Imam Ibnu Taymiyyah berkata: "Sesungguhnya bagi seseorang yang bersikap riak dalam ibadah... bukan saja ibadahnya batal... malah dia turut mendapatkan dosa daripada perbuatannya itu yang dianggap syirik kecil..."

Apabila suatu amalan dilaksanakan dengan ikhlas kerana Allah... ia akan diterima oleh-Nya... Sebaliknya... apabila amalan diniatkan untuk mendapat perhatian... pujian atau meraih keuntungan duniawi... maka ia tidak diterima Allah... contoh terdekat memuat naik gambar atau video didalam facebook sambil berperang atau memegang senjata yang kononnya hebat dan berniat untuk mendapat pujian dan LIKE yang banyak... ini yang aku takut... takut akan perkongsian tersalah tafsir dengan sendirinya...

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya... dan sesungguhnya amalan seseorang dibalas sesuai dengan apa yang dia niatkan." (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)

Allah berfirman bermaksud: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali menyembah Allah dengan memurnikan (ikhlas) ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus... dan supaya mereka mendirikan solat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus..." (Surah Al-Bayyinah, ayat 5)

Imam Ibnu al-Qayyim ketika menafsirkan ayat itu menyatakan: "Seperti Allah adalah satu dan tiada Tuhan selain-Nya begitu pula hendaklah amal ibadah itu layak dipersembahkan hanya untuk-Nya dan tiada sekutu... demikian  juga halnya jika hanya dia sebagai sembahan... maka wajiblah mengesakannya dalam perhambaan kerana amal yang salih adalah amal yang bersih daripada riak dan terikat dengan sunah."

Amal seseorang diterima Allah harus memenuhi dua syarat iaitu niat ikhlas semata-mata demi Allah dan dilakukan sesuai dengan tuntutan syariat (mengikuti sunnah Nabi).

Rasulullah SAW mengajar umatnya memohon perlindungan dengan membaca doa: "Ya, Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu daripada perbuatan syirik yang kami ketahui. Kami memohon ampunan kepada-Mu daripada dosa (syirik) yang kami tidak mengetahuinya." (Hadis riwayat Ahmad)

Pada akhirat nanti... bagi mereka yang riak akan menerima pembalasan dengan dibongkarkan niatnya yang buruk itu di depan seluruh makhluk seperti sabda Rasulullah SAW bermaksud: "Siapa beramal kerana sumah (ingin didengari manusia) Allah akan membalasnya dengan diperdengarkan kejelekannya... Siapa berbuat riak... maka Allah akan menampakkan sifat riaknya itu (di depan makhluk)." (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)

Ya Allah... aku memohon perlindungan dari penyakit hati yang kotor ... ampunilah dosaku yang sebelumnya moga aku tidak mengulangi segala niat dan perbuatan yang Engkau laknati...

* Gambar diatas sekadar hiasan contoh penyakit RIAK kepada mayat yang telah terbunuh...

Wallahualam...
Ahmad Salman Abdul Rahim

Bismillah...

Perkara yang paling aku takut sekali ketika berjihad ialah penyakit hati iaitu RIAK... RIAK dalam keadaan sedar atau tidak sedar... sengaja atau tidak sengaja...

Rasulullah SAW sendiri takut akan penyakit ini menimpa umatnya kerana ia boleh berlaku dalam pelbagai keadaan...

Kerisauan itu dinyatakan Rasulullah SAW dalam sabda bermaksud: "Sesungguhnya yang paling ditakutkan daripada apa yang aku takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil)....
Sahabat bertanya: "Apakah dimaksudkan syirik kecil itu? Baginda menjawab: Riak." (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya Fathul Baari berkata: "Riak ialah menampakkan ibadah dengan tujuan dilihat manusia... lalu mereka memuji pelaku amalan itu."

Kerisauan Rasulullah SAW terhadap sifat riak disebabkan penyakit hati ini mudah menyerang setiap insan kerana jiwa manusia memiliki kecenderungan suka menerima puji dan kedudukan tinggi di hadapan orang lain... Al-Muhasibi menjelaskan penyebab riak: "Senang dipuji dan takut dicela, tunduk kepada dunia dan tamak kepada perkara dimiliki orang lain."
Riak juga berbahaya kerana meresap dalam amalan umat Islam dalam keadaan samar. Mereka yang dihinggapi penyakit riak tidak menyedari ibadah sudah tercemar kerana hilang keikhlasan...

Riak dianggap Rasulullah SAW sebagai amalan syirik kecil kerana bagi seseorang yang sudah dihinggapi sifat ini ibadahnya tidak lagi ikhlas untuk mendapat keredaan Allah... sebaliknya menempatkan insan lain sebagai tandingan bagi Allah kerana amalnya bertujuan menarik perhatian insan itu...

Justeru, riak bukan sekadar boleh menyebabkan seorang terjebak dalam dosa... ia sebenarnya boleh menyebabkan amalan tidak diterima Allah... ini yang paling aku takut...

Imam Ibnu Taymiyyah berkata: "Sesungguhnya bagi seseorang yang bersikap riak dalam ibadah... bukan saja ibadahnya batal... malah dia turut mendapatkan dosa daripada perbuatannya itu yang dianggap syirik kecil..."

Apabila suatu amalan dilaksanakan dengan ikhlas kerana Allah... ia akan diterima oleh-Nya... Sebaliknya... apabila amalan diniatkan untuk mendapat perhatian... pujian atau meraih keuntungan duniawi... maka ia tidak diterima Allah... contoh terdekat memuat naik gambar atau video didalam facebook sambil berperang atau memegang senjata yang kononnya hebat dan berniat untuk mendapat pujian dan LIKE yang banyak... ini yang aku takut... takut akan perkongsian tersalah tafsir dengan sendirinya...

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya... dan sesungguhnya amalan seseorang dibalas sesuai dengan apa yang dia niatkan." (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)

Allah berfirman bermaksud: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali menyembah Allah dengan memurnikan (ikhlas) ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus... dan supaya mereka mendirikan solat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus..." (Surah Al-Bayyinah, ayat 5)

Imam Ibnu al-Qayyim ketika menafsirkan ayat itu menyatakan: "Seperti Allah adalah satu dan tiada Tuhan selain-Nya begitu pula hendaklah amal ibadah itu layak dipersembahkan hanya untuk-Nya dan tiada sekutu... demikian juga halnya jika hanya dia sebagai sembahan... maka wajiblah mengesakannya dalam perhambaan kerana amal yang salih adalah amal yang bersih daripada riak dan terikat dengan sunah."

Amal seseorang diterima Allah harus memenuhi dua syarat iaitu niat ikhlas semata-mata demi Allah dan dilakukan sesuai dengan tuntutan syariat (mengikuti sunnah Nabi).

Rasulullah SAW mengajar umatnya memohon perlindungan dengan membaca doa: "Ya, Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu daripada perbuatan syirik yang kami ketahui. Kami memohon ampunan kepada-Mu daripada dosa (syirik) yang kami tidak mengetahuinya." (Hadis riwayat Ahmad)

Pada akhirat nanti... bagi mereka yang riak akan menerima pembalasan dengan dibongkarkan niatnya yang buruk itu di depan seluruh makhluk seperti sabda Rasulullah SAW bermaksud: "Siapa beramal kerana sumah (ingin didengari manusia) Allah akan membalasnya dengan diperdengarkan kejelekannya... Siapa berbuat riak... maka Allah akan menampakkan sifat riaknya itu (di depan makhluk)." (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)

Ya Allah... aku memohon perlindungan dari penyakit hati yang kotor ... ampunilah dosaku yang sebelumnya moga aku tidak mengulangi segala niat dan perbuatan yang Engkau laknati...

* Gambar diatas sekadar hiasan contoh penyakit RIAK kepada mayat yang telah terbunuh...

Wallahualam..

Parah bertempur


Mangsa dipercayai ahli kumpulan Daulah Islamiah (IS) sudah berada di Syria sejak beberapa bulan lalu dan dikenali sebagai Abu Khattab al-Malizi dalam kalangan pasukannya.

Gambar mangsa dimuat naik dalam Facebook (FB) oleh rakan sepasukannya yang memaklumkan dia cedera dalam pertempuran itu, baru-baru ini.
Selain itu, rakaman video mangsa turut dimuat naik dengan keadaan bahu mangsa yang berdarah selain sedang kesakitan.

Difahamkan, keadaan itu mengakibatkan tulang bahu mangsa hancur dan kini mendapat rawatan di sebuah kawasan yang tidak dikenal pasti.

Dalam perbualan di FB, rakan mangsa memberitahu rakyat Malaysia lain yang berjuang di negara itu selamat.
Foto
MANGSA yang cedera akibat terkena tembakan.
“Seorang rakyat Malaysia cedera, tulang lengan pecah. Lain selamat,” katanya.

Menurutnya, terdapat juga beberapa rakyat Malaysia yang baru menyertai mereka dan merasai pengalaman bertempur.
“Orang baru semua, bagi peluang kepada mereka merasai bagaimana bertempur,” katanya.

Sementara itu, Penolong Pengarah Jabatan Pasukan Petugas Khas (Operasi/Anti Keganasan) Bukit Aman Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay berkata, setakat ini pihaknya sudah mengenal pasti 20 rakyat Malaysia yang dipercayai terbabit dalam IS.
Artikel ini disiarkan pada : 2014/07/14