Thursday 22 October 2015

Menangis sejuk

Reuters
Ljubljana (Slovenia): Kira-kira 3,500 migran menghabiskan malam tidur di dalam cuaca sejuk di Berkasovo-Bapska, bandar sempadan Serbia dan Croatia selepas Croatia menutup pintu sempadannya untuk mengehadkan jumlah pendatang memasuki negara itu.

Warga Syria, Sayed yang berasal dari Damsyik berkata: “Wanita dan bayi menangis. Kami membakar unggun api, tetapi cuaca tetap sejuk. Tiada siapapun memberi kami makanan. Yang ada cuma sedikit roti.”


Sempadan itu ialah antara lokasi baru yang dituju migran yang melarikan diri dari peperangan dan kemiskinan di Asia Barat dan Afrika untuk ke Eropah.

Hungary menutup sempadannya dengan Croatia minggu lalu untuk menghalang migran memasuki negara itu dengan menggunakan pagar besi dan kawad berduri.

Croatia mula menghalakan pendatang berkenaan ke Slovenia yang turut berusaha mengekang kemasukan mereka sementara pendatang itu berusaha mencari laluan baru merentasi rantau Balkan sebelum dapat menjejaki Eropah.

Lebih 20,000 migran tiba di Slovenia sejak pagi Sabtu lalu dalam usaha untuk ke Austria.

Parlimen Slovenia meluluskan undang-undang Rabu lalu yang memberi kuasa kepada tentera untuk membantu polis mengawal sempadan negara itu.

Agensi bantuan bimbang dengan jumlah migran yang semakin ramai terperangkap di rantau Balkan, lebih-lebih lagi dengan keadaan cuaca yang semakin sejuk disebabkan musim luruh yang bakal berubah dingin tidak lama lagi.

Pelarian yang bermalam di sempadan Berkasovo-Bapska, sama ada dalam khemah atau di bawah tarpal yang disediakan kumpulan bantuan, terpaksa membakar unggun api untuk memanaskan badan.

Astrid Coyne-Jensen dari pasukan perubatan Danish People’s Aid berkata: “Keadaan memang terlalu sejuk dan malam tadi (kelmarin) antara yang paling sibuk bagi kami minggu ini.”

Mustafa, 30-an, yang berselubung dengan selimut tebal berkata, tiga keluarga dalam kumpulannya terpaksa tidur di bawah tarpal kerana khemah yang disediakan tidak cukup.

“Saya dari Hama di Syria. Ada keluarga saya berada di Turki. Saya akan memberitahu mereka supaya tidak datang ke sini.

“Keadaan ini tidak sesuai untuk manusia. Ia lebih sesuai untuk binatang,” katanya.

Artikel ini disiarkan pada : Khamis, 22 Oktober 2015 @ 6:46 AM

SEKUMPULAN migran membakar unggun api untuk memanaskan badan di Berkasovo, Serbia.
- See more at: http://www.hmetro.com.my/node/87035#sthash.zoyFtYB5.dpuf

Syria nafi askar Russia terbabit serangan darat


Amman: Tentera Syria menafikan laporan tentera darat Russia bertempur bersama askarnya dan menegaskan Moscow hanya memberi bantuan serangan udara.

Agensi berita rasmi Syria, SANA melaporkan, satu sumber tentera memberitahu, dakwaan askar Russia terbabit dalam operasi di darat adalah tidak berasas dan hanya propaganda.

Katanya, operasi tentera udara Russia yang masuk minggu ketiga menyasarkan tempat persembunyian penentang, pusat pemerintahan dan simpanan senjata.

Satu sumber tentera memberitahu Reuters kelmarin, sekurang-kurangnya tiga askar Russia terbunuh ketika bertempur dengan tentera Syria dan beberapa lagi cedera selepas terkena bedilan meriam di Latakia.

Ketua Pemantau Syria untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdulrahman memberitahu, sumber di kawasan itu mengesahkan kejadian berkenaan, tetapi tidak mengetahui berapa ramai askar Russia maut.

Rami berkata, dia percaya askar Russia yang terbunuh itu mungkin anggota sukarela.

Bagaimanapun, Kementerian Pertahanan Russia menafikan ada askar negara itu terbunuh di Syria. - Reuters

Artikel ini disiarkan pada : Khamis, 22 Oktober 2015 @ 6:58 AM


SEORANG pejuang penentang melepaskan tembakan dalam satu pertempuran berhampiran Gunung Azzan pada Sabtu lalu.

Bashar bertemu Putin


Bashar bertemu Putin

22 OKTOBER 2015
Bashar bertemu Putin Putin (kanan) bersalaman dengan Bashar ketika mesyuarat di Kremlin di Moscow, kelmarin.

MOSCOW - RUSIA . Presiden Syria, Bashar al-Assad, kelmarin membuat lawatan mengejut untuk bertemu dengan rakan sejawatannya, Vladimir Putin di ibu negara Rusia bagi membincangkan situasi yang semakin meruncing di negara bergolak itu.

Jurucakap Kremlin, Dmitry Peskov berkata Bashar turut memaklumkan kepada sekutu kuatnya mengenai rancangan tentera kerajaan untuk memerangi kumpulan militan di Damsyik.
"Agenda utama mesyuarat dapat difahami dengan jelas kerana pertemuan itu turut disertai pembuat dasar Rusia," katanya.

Difahamkan, Putin juga menyatakan bahawa Moscow bersedia untuk memerangi keganasan secara bersama malah mereka mahu mencari penyelesaian politik kepada krisis yang berlarutan selama empat tahun di negara tersebut.

Menurut pemimpin itu, kira-kira 4,000 warga negara bekas Kesatuan Soviet itu dipercayai menyertai perjuangan kumpulan militan termasuk IS di Syria.

"Kerajaan tidak akan sesekali membenarkan mereka kembali semula ke negara ini," tegasnya.

Sementara itu, Bashar turut mengalu-alukan operasi ketenteraan dilancarkan Rusia yang menyasarkan kedudukan militan di Syria.

"Saya ingin merakamkan setinggi-tinggi penghargaan kepada seluruh kepimpinan Moscow kerana turut sama memerangi militan di Damsyik," menurutnya. - AFP

Rumah sakit lapangan di Suriah dihantam serangan Rusia, 13 orang termasuk staf medis gugur

Rumah sakit lapangan di Suriah dihantam serangan Rusia, 13 orang termasuk staf medis gugur
Anggota pertahanan sipil Suriah membawa bayi yang terluka yang diselamatkan dari bawah puing-puing dalam serangan udara oleh rezim Nushairiyah di kota Marshamsha di Idlib pada 20 Oktober 2015. (Foto: Reuters) 
SARMIN (Arrahmah.com) – Sedikitnya 13 orang termasuk staf medis dilaporkan gugur ketika jet tempur Rusia menyerang rumah sakit lapangan di barat daya Suriah, menurut laporan kelompok pemantau.

“Tiga belas orang tewas dalam serangan udara Rusia pada Selasa di klinik lapangan di kota Sarmin, termasuk seorang fisioterapis, penjaga dan anggota pertahanan sipil,” ujar Rami Abdurrahman, Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) kepada AFP.

Sarmin terletak di provinsi barat laut Idlib, yang telah secara rutin ditargetkan oleh militer komunis Rusia sejak awal kampanye udara mereka di Suriah pada 30 September lalu.

Klinik dijalankan oleh Komunitas Medis Suriah-Amerika (SAMS) yang staf nya mengatakan bahwa serangan telah mengakibatkan fasilitas tersebut rusak parah.

“Kemarin sekitar pukul 13.00 fasilitas SAMS dekat Sarmin, Idlib telah dihantam,” ujar staf SAMS mengatakan kepad AFP pada Rabu (21/10/2015).

“Laporan awal kami dari lapangan menunjukkan bahwa kami telah kehilangan dua staf, seorang fisioterapis dan perawat,” lanjutnya dalam pernyataan yang dikirimkan melalui surat elektronik.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Rabu (21/10) bahwa angkatan udaranya telah menargetkan Sarmin, namun menolak menyebutkan apakah rumah sakit juga menjadi target sasaran.

Sejak akhir September, Rusia telah melakukan lebih dari 500 serangan di Suriah yang diklaim menargetkan pejuang Daulah Islam (dulu dikenal dengan ISIS).

Namun ternyata serangan-serangan Moskow menargetkan faksi lainnya dan menimbulkan korban sipil.

Pada Selasa (20/10), laporan SOHR mengatakan sedikitnya 127 dari 370 orang yang tewas dalam serangan udara pengecut oleh Rusia adalah warga sipil.

Sementara itu, wartawan dan aktivis Suriah, Maamun Al-Khatib mengatakan kepada AFP bahwa serangan Rusia telah menghantam dua rumah sakit di provinsi Aleppo dalam seminggu. (haninmazaya/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2015/10/22/rumah-sakit-lapangan-di-suriah-dihantam-serangan-rusia-13-orang-termasuk-staf-medis-gugur.html#sthash.jw3aYEWR.dpuf

Serangan helikopter militer Libanon membunuh 9 pengungsi Suriah di kota perbatasan

Serangan helikopter militer Libanon membunuh 9 pengungsi Suriah di kota perbatasan

ARSAL (Arrahmah.com) – Dua pengungsi Suriah dilaporkan tewas dan tiga lainnya luka-luka di dekat kota perbatasan Libanon, Arsal, ketika helikopter militer Libanon menyerang tempat mereka berlindung, ujar sumber medis mengatakan kepada Zaman Alwasl pada Rabu (21/10/2015).

Aktivis telah mengecam keterlibatan Palang Merah dengan militer Libanon, mengatakan organisasi internasional tersebut telah menolak untuk mengobati mereka yang terluka.

Sehari sebelumnya (20/10), 7 pengungsi Suriah juga tewas dalam serangan udara oleh militer Libanon di Arsal.

Tentara Libanon selalu berdalih saat mereka menyerang pengungsi Suriah dengan mengatakan para pengungsi melindungi pejuang yang terkait dengan Al-Qaeda atau ISIS.

Arsal adalah kota terpadat di Libanon yang dipenuhi dengan pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang yang telah memasuki tahun kelima. (haninmazaya/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2015/10/22/serangan-helikopter-militer-libanon-membunuh-9-pengungsi-suriah-di-kota-perbatasan.html#sthash.AwGIS1sF.dpuf

Asad bertemu dengan Putin di Moskow

Asad bertemu dengan Putin di Moskow

MOSKOW (Arrahmah.com) – Presiden Suriah Bashar Asad melakukan kunjungan kejutan ke Moskow pada Selasa malam di mana ia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sebagaimana dilansir Middle East Eye, Rabu (21/10/2015).

Menurut pernyataan yang dikeluarkan kepada pers, Asad melakukan perjalanan ke Mokow untuk berterima kasih kepada Putin atas dukungannya dan atas peluncuran serangan udara atas Suriah.
Perjalanan Asad itu diyakini merupakan yang pertama kalinya sejak pecahnya perang di Suriah pada tahun 2011, menurut laporan Reuters
Rincian kunjungan itu diumumkan pada Rabu (21/10), dimana juru bicara Kremlin mengatakan bahwa Asad kini telah kembali ke Suriah.
“Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih saya yang besar kepada seluruh pimpinan Federasi Rusia atas bantuan yang mereka berikan kepada Suriah,” kata Asad kepada Putin, menurut sebuah transkrip Kremlin.
“Jika bukan karena tindakan dan keputusan Anda (Putin) “terorisme” yang menyebar di wilayah tersebut akan menelan daerah yang jauh lebih besar dan tersebar di area yang lebih besar,’ kata Asad.
Putin juga mengatakan bahwa orang-orang Suriah harus memutuskan nasib negara mereka.
Rusia memulai kampanye udara di Suriah pada akhir September setelah Asad meminta kepada sekutunya itu untuk campur tangan.
(ameera/arrahmah.com)