Friday 15 November 2013

Semoga Tidak Terulang Lagi



Muhammad Marrusy ibn Faris, adalah seorang mujahid sejati dari milisi 'Anshar as-Sunnah, yang bergerak di bawah komando Harakah Ahrar al-Syam, di Distrik Aleppo, Suria. Beliau wafat karena dipenggal oleh tentara Al-Qaeda di Suria, yang bergerak di bawah komando ISIS (Islamic state of Iraq and sham).

Kisah memilukan ini bermula saat beliau terluka dalam peperangan melawan tentara Syi'ah dan Hizbullat. Kemudian di rawat di salah satu rumah sakit terdekat. Kemudian beberapa orang dari anggota ISIS mendatangi rumah sakit, karena mengira mereka dari tentara Basyar maka beliau mengucapkan, Husein, Ali, agar mereka tidak menyiksanya. Versi lain menyatakan beliau mengeluarkan kata-kata tersebut karena pengaruh bius.

Sebaliknya, tentara ISIS juga mengira beliau adalah salah seorang tentara Syi'ah, hingga mereka menariknya keluar dari rumah sakit, memenggal kepalanya, dan memamerkannya di depan kamera.

Padahal, andai kata dia benar-benar tentara Syi'ah, Islam tetap tidak membenarkan membunuh orang yang terluka dan dalam keadaan yang tidak berdaya.

Memang, peristiwa ini bisa dikatakan terjadi karena kesalahpahaman antara dua belah pihak. Tetapi, kita berharap agar prajurit al-Qaeda tidak terburu-buru dalam memvonis dan mengambil keputusan sepihak.

Kini, Harakah Ahrar al-Syam mengumumkan bahwa kedua pembunuh Muhammaf Faris menjadi buronan mereka. Sementara Syekh Umar al-Qahthani dari pihak ISIS menyerukan agar mujahidin menahan diri dan bertakwa kepada Allah, jangan sampai kejadian seperti ini dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk memarakkan api konflik antara sesama mujahid di Suria.

***
Salah satu kekurangan saudara-saudara kita dari Alqaeda selama ini adalah seringkali tergesa-gesa dalam memvonis pihak lain, sebelum tabayyun secara sempurna. Dalam syari'at Islam, pembunuhan ini termasuk pembunuhan bil khata'/ tersalah, karenanya -jika berita ini benar- kita harapkan ISIS segera meminta maaf kepada keluarga korban, dan kepada mujahidin, sekaligus membayar 'diyat' sesuai tuntunan syari'at.

Kita harapkan juga kepada saudara-saudara kita di Arrahmah.com dan VOA Islam.com untuk memberikan klarifikasi dalam masalah ini. Agar kita tidak termakan fitnah oleh pihak ketiga. Wallahu A'lam, Wallahul Musta'an.

Lihat beritanya di FB:
* Persatuan Ulama Suria:
https://www.facebook.com/syria.olamaa

* Twitter Syekh Umar al-Qahthani :
https://twitter.com/ohqahtani

https://twitter.com/reyadiraq
 —

No comments:

Post a Comment