Saturday 6 April 2013

Kiprah Mujahidin Checnya di Bumi Syam



SURIAH – Mujahidin Checnya yang datang ke Suriah menjadi fenomena yang unik tersendiri. Berbekal dengan pengalaman jihad di negara sendiri (Imarah Kaukasus) mujahidin Checnya telah terlibat dalam operasi-operasi besar jihad Suriah, mujahidin Checnya juga membuat warna tersendiri untuk jihad Suriah dimana senioritas mereka telah diakui oleh mujahidin internasional sehingga berdirilah Kataib al-Muhajirin, bahkan mujahidin asal Suriah pun mengakuinya hal ini terbukti dari dibentuknya Jaish al-Muhajirin wa Ansar baru-baru ini. Seperti yang dilansir oleh situs Kavkaz Center, salah satu media jihad mujahidin Imarah Kaukasus bahwa seorang komandan dari Imarah Islam Kaukasus, Abu umar al-Chechnya hafidzahullah, telah membentuk Jaish al-Muhajirin wa Ansar, yang merupakan perpaduan dari beberapa unit mujahidin Suriah di jajarannya. Abu Umar adalah komandan dari Kataib al-Muhajirin, sekutu Jabhah Al-Nusrah.Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya bahwa Jaish al-Muhajirin wa Ansar beroperasi terutama di provinsi Aleppo. Hari ini menjadi salah satu kelompok yang paling menonjol dalam Jihad Suriah. Satu minggu yang lalu, seorang mujahid asal Swedia yang dikenal sebagai Abu Kamal As Swedee dilaporkan syahid (insyaaAllah) saat berjihad dengan Mujahidin. Sebuah video yang menunjukkan sumpah setia (baiat) Mujahidin Suriah kepada Abu Umar al-Chechnya, diterbitkan di YouTube. Ratusan Mujahidin yang terlihat di video, beberapa dari mereka mengibarkan bendera TAUHID. Dalam video tersebut, seorang komandan, yaitu Amir Saifullah hafidzahullah, mengatakan, “KAMI DATANG KESINI UNTUK MENEGAKAN HUKUM ALLAH…. Kami memiliki tujuan: untuk membangun Syariah [hukum Islam], hukum Allah”. Amir Saifullah juga mengatakan bahwa TIDAK ADA PERBEDAAN DIANTARA MEDAN JIHAD YANG LAIN. “Bagi kami, tidak ada perbedaan antara Suriah, Mesir, Irak, Afghanistan, Chechnya, Kaukasus, di mana saja,” katanya. Video lain menunjukkan pengambil alihan kontrol sebuah pangkalan militer Handara di Aleppo. Sekali lagi, bendera Tauhid dikibarkan. Allahu akbar! Abu Umar al-Chechnya pertama kali muncul dalam sebuah rekaman video yang dirilis pada 7 Februari. Ia terlihat dikelilingi oleh 19 mujahidin bersenjata lengkap dan duduk di belakang bendera Tauhid. Mujahidin Chechnya, sering digambarkan sebagai pejuang dari Kaukasus dan Rusia selatan, telah terlihat di medan jihad Suriah selama berbulan-bulan. Pada bulan Oktober 2012, sekelompok muhajirin dari Chechnya diketahui telah berjihad bersama dengan unit FSA, di bawah komando Jabhah Al-Nusra untuk mengambil kendali pangkalan pertahanan udara penting Alawit dan pangkalan rudal Scud di Aleppo. Brigade Mujahidin (checnya) diketahui telah berpartisipasi dalam dua serangan utama lainnya terhadap pangkalan militer Alawit sejak operasi Oktober di Aleppo. Pada pertengahan Desember, Brigade Mujahidin (checnya) bekerja sama dengan Jabhah Al-Nusrah untuk menyerbu pangkalan Sheikh Suleiman, atau Pangkalan 111. Mujahidin Arab dan Asia Tengah berpartisipasi dalam pertempuran tersebut. Dan pada pertengahan Februari, Jabhah Al-Nusrah, bersama-sama dengan Brigade Tawhid (unit dari FSA) dan Kataib al-Muhajirin, menyerbu pangkalan Resimen ke-80 militer Assad, yang terletak di dekat bandara utama di Aleppo, Suriah timur. Dokku Abu Usman hafidzahullah, Amir dari Emirat Kaukasus Islam, telah memuji para mujahidin di Suriah serta mujahidin dari Kaukasus. Pada November 2012, ia merilis sebuah pidato yang ditujukan untuk Jihad di Suriah. “Saya menyeru saudara-saudara, dan saya ingin menekankan bahwa kami, Mujahidin Kaukasus, berdoa untuk kalian (Mujahidin Suriah), berdoa kepada Allah, meminta kepada Allah untuk membantu kalian (Mujahidin Suriah) dengan malaikat-Nya, bahwa Allah akan membantu kalian (Mujahidin Suriah) dalam segala hal” , katanya. Dalam pidato tersebut, Dokku Abu Usman memperingatkan Mujahidin Suriah untuk tidak menggantikan rezim Bashar al-Assad, menggunakan uang Turki, atau Saudi, atau Mesir, atau Amerika, atau Inggris, dengan tuhan-tuhan yang lain dengan kedok demokrasi. (KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

No comments:

Post a Comment