Saturday 8 June 2013

Tentara Pembelot: 'Kalimat Takbir Membuat Gentar Pasukan Assad'

SURIAH (voa-islam.com) – Meski tanpa persenjataan yang lengkap dan canggih, para mujahidin, Alhamdulillah, mampu membuat gentar pasukan musuh dalam perang yang kini semakin sengit di Suriah.  Dan salah satu “senjata sederhana” namun menggentarkan musuh, milik para mujahidin tersebut adalah kalimat Takbir, demikian pernyataan salah satu tentara pembelot Bashar Al-Assad yang tergabung dalam salah satu Katibah (kelompok tempur-red) di Suriah.
 “Tentara Asad itu berperang dengan persenjataan canggih dan lengkap dari Rusia. Kami tak punya itu. Tapi Kalimat Takbir Allahu Akbar itu luar biasa, membuat gentar tentara Asad,” ungkapnya saat berdialog dengan Tim Media FIPS (Forum Indonesia Peduli Syam) pada Jumat (7/6/2013) malam.
Katibah yang 80 persen anggotanya merupakan tentara pembelot Bashar Al-Asad ini mengungkapkan kekufuran dan kebiadaban rezim, di antaranya melarang shalat dan puasa. Jika ketahuan ada yang shalat atau puasa, termasuk pada bulan Ramadhan, maka pelakunya bakal disiksa bahkan dibunuh.
..Tentara Asad itu berperang dengan persenjataan canggih dan lengkap dari Rusia. Kami tak punya itu. Tapi Kalimat Takbir Allahu Akbar itu luar biasa, membuat gentar tentara Asad..
Tidak berhenti disitu, rezim Bashar Al-Assad pun menyebar fitnah, di antaranya dikatakan bahwa para tentara yang membelot itu  mendapat bantuan dari Barat dan negara-negara Arab.
“Kami tidak menunggu bantuan dari barat, kami juga tak menanti bantuan dari Arab...Berita fitnah yang menyebut kami dapat bantuan dari Barat dan negara-negara Arab, itu tidak benar. Kami beriman kepada Allah. Allahlah yang menolong kami,” ujar salah seorang tentara yang telah bertaubat itu.
Ia menambahkan, persenjataan canggih yang mestinya mampu membunuh 1000-an Mujahidin dalam waktu singkat, tapi justru tidak ada apa-apanya. Bahkan tentara Asad kini kian menyusut, lantaran banyaknya mereka yang tewas atas kehendak Allah lewat tangan-tangan Mujahidin. Allahu Akbar! (Tim Media FIPS)

No comments:

Post a Comment